Wisnu Hartono Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang mengatakan, Sabtu (27/2/2016) petang sekitar pukul 18.00 WIB merupakan puncak tertinggi banjir di salah satu Kabupaten yang ada di Kepulauan Madura itu. Terutama di wilayah Kota Sampang, yang menurutnya, saat ini, mencapai ketinggian dua meter.
“Rata-rata ketinggian air saat ini mulai dari 50 sentimeter sampai 2 meter. Ada titik tertentu di Sampang Kota, yang ketinggian airnya mencapai 2 meter. Karena di titik itu merupakan titik terendah di wilayah Sampang,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya.
Wisnu mengakui, hampir setiap tahun ada banjir di Kabupaten Sampang. Terutama di daerah Kota Sampang. Sebab menurutnya, kondisi geografis Kota Sampang hanya setinggi 0,5 dari permukaan laut. Sementara air yang menggenai kota tersebut, adalah air kiriman dari daerah di sebelah utara Kota Sampang. “Kalau daerah utara hujan deras dan Kali Kemuning meluap, Sampang Kota pun banjir,” ujarnya.
Daerah terparah yang mengalami banjir di Kota Sampang antara lain terjadi di sekitar Jalan Melati, serta di sebagian jalan Selada. Catatan BPBD Kabupaten Sampang, dua daerah itu mengalami banjir dengan ketinggian mencapai dua meter. Akibatnya, akses ke lokasi lokasi tersebut pun terputus. Kota Sampang terisolasi oleh banjir. Sedangkan sebagian warga di Kota Sampang masih bertahan di lokasi yang tidak berjauhan dari rumah mereka yang terendam banjir.
“Saat ini, ada sekitar tujuh desa dan lima kelurahan di Sampang yang terdampak banjir. Sudah sejak tadi pagi, tim gabungan dari Kodim, Polri, Tagana, dan BPBD masih melakukan evakuasi sampai petang ini,” ujarnya. (den/tok)