
Jamaah Haji komplain dan merasa dilecehkan karena mendapat lauk ikan asin dan sayur ketimun. Jamaah yang komplain datang dari berbagai Maktab.
SASETYO WIDJANG reporter Suara Surabaya Media dalam Perjalanan Haji 2007, Jumat (21/12), yang saat ini berada di Mina melaporkan, komplain keras dituturkan jamaah embarkasi Surabaya kloter 78 di Maktab 71 karena lauk ikan asin tersebut hancur.
Selain itu mereka merasa dilecehkan karena hanya diberi lauk ikan asin kering dan sayur ketimun walaupun untuk makan pagi dan malam diberi lauk ayam. Komplain juga dirasakan di Maktab lainnya. Hasilnya, pihak Maktab menyebarkan formulir kepada ketua-ketua kloter untuk komplain terhadap penyediaan katering.
Sementara Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) kebanjiran pasien. Menurut WIDJANG, ada 36 pasien yang tidur di tempat tidur darurat dan 2 lainnya tidur di bawah sedangkan rujukan pasien masih terus mengalir. Hal ini membuat pihak BPHI mengevakuasi pasien ke Mekkah.
Menurut WIDJANG sakitnya para jamaah terjadi karena udara sangat dingin dan banyak pasien yang muntah-muntah. Pihak BPIH akan mengirimkan jamaah haji yang sakit ke Mekkah. Kamis (20/12) malam pukul 22.00 waktu Arab, banyak ambulan yang disiagakan untuk mengangkut para pasien ke Mekkah.
Sementara itu, laporan dr IWAN SUSANTO yang mendampingi CJH dari ONH Plus, jamaah haji Kloter 46 asal Nganjuk mengalami stroke dan obat tidak ada di BPHI sehingga paramedis datang mengambil obat. Kamis (20/12) malam, suhu udara mencapai 8-10 derajat Celcius
IWAN mengatakan jamaah mendatang harus pandai-pandai menyiasati kapan waktu mandi dan buang air. Ia menyarankan agar jamaah mandi maupun buang air pukul 12.00-02.00 waktu toilet kosong. Sebab kalau pagi atau siang antrian bisa 8-10 orang untuk tiap kamar mandi.
Banyak jamaah haji yang ke belakang hanya untuk buang air kecil saja sehingga seharusnya ditempatkan kamar mandi dengan tulisan untuk buang air kecil saja. Udara yang dingin memang menjadi pemicu banyaknya jamaah haji yang buang air kecil. (bir/tin)