Konyol, Fairing Exhaust Engine Lion Air Lepas

BAMBANG UTOMO Mantan General Manager PT Angkasa Pura 1 Bandara Juanda Surabaya, Jumat (07/12) mengatakan, kasus lepasnya fairing exhaust engine atau penutup mesin belakang pesawat Lion Air di Runway 7 Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, 4 Desember lalu merupakan kejadian konyol dan sangat disayangkan.

Apalagi sesudah ada pernyataan HASYIM ARSAL ALHABSYI Manajer Humas Lion Air kalau lepasnya fairing exhaust itu tidak ada pengaruh keamanan dan keselamatan. Dengan alasan pesawat bisa beroperasi normal, meski tanpa fairing exhaust.

Padahal sudah jelas kata BAMBANG, pemasangan fairing exhaust bukan buat bagus-bagusan, tapi ada fungsinya. Selain itu juga mempengaruhi keamanan dan keselamatan penerbangan maskapai lainnya.

Ini karena posisi fairing exhaust yang tercecer di landasan pacu membahayakan untuk pesawat yang akan take off maupun landing.

“Kalau sampai roda depan pesawat menabrak fairing exhaust yang terjatuh itu bisa terus masuk ke engine pesawat yang bersangkutan,” ujarnya.

Mengantisipasi insiden serupa, seharusnya pihak Lion Air melakukan prosedur pengecekan secara menyeluruh dan hati-hati.

Kata BAMBANG UTOMO, prosedur kelaikan terbang harus benar-benar diterapkan. Pertama, proses pengecekan re-fly check sebelum pesawat dioperasikan. Lanjut pos fly check sesudah melakukan penerbangan. Sesudah itu ada pemeriksaan after check.

Kalau Lion Air sudah melakukan semua prosedur dengan benar, seharusnya bisa tahu benar, kondisi pesawat termasuk kalau posisi fairing exhaust di engine yang terlepas. Mestinya itu tidak perlu terjadi dan sekali lagi, ini soal kecermatan dan pemeriksaan pesawat oleh Lion Air sebelum pesawat diterbangkan.(gk/ipg)