Meskipun aktivitas Gunung Kelud terus mengalami penurunan, namun Terowongan Ampera di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Ngancar, Kediri, Jawa Timur yang merupakan satu-satunya akses jalan menuju kawah ditutup secara permanen.
”Penutupan secara permanen ini kami lakukan untuk mengindari jatuhnya korban jiwa,” kata SIGIT RAHARDJO Kepala Bidang Penerangan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kabupaten Kediri, pada ANTARA, Selasa (04/12).
Menurut dia, penutupan itu dilakukan menyusul semakin banyaknya wisatawan dan wartawan menuju ke kawah untuk melihat perkembangan kubah lava yang kini tingginya telah mencapai 192 meter dengan garis tengah 380 meter.
“Selain penutupan terowongan, kami juga akan memasang pintu portal sekitar dua kilometer dari kawah,” kata SIGIT menambahkan.
Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan radius 1,5 kilometer dari kawah sebagai kawasan berbahaya sejak penurunan status Gunung Kelud dari Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II) pada Kamis (29/11) pukul 18.00.
Hal itu disebabkan, embusan asap bertekanan dan bertemperatur tinggi dari kubah lava masih berpotensi mengandung gas beracun yang berbahaya bagi kehidupan.
“Namun kami terpaksa memperpanjang jarak pintu portal hingga dua kilometer dari kawah karena titik 1,5 kilometer tepat berada di ujung turunan sehingga sangat membahayakan bagi para pengguna jalan,” ungkap SIGIT.
Sementara itu ratusan tenda pengungsi dan fasilitas lainnya yang berada di Wates, Kepung, Plosoklaten, dan Puncu, mulai Senin (03/12) sudah dibongkar.(ant/ipg)
Teks Foto:
– Terowongan Ampera menuju kawah Gunung Kelud saat ini telah ditutup. Foto diambil saat terowongan masih terbuka pada 9 Juli 2007 lalu.
Foto: Dok. LENDY WIDAYANA IDD – suarasurabaya.net
NOW ON AIR SSFM 100
