Kloter 26 mengalami keterlambatan keberangkatan selama 25 jam 45 menit. Ini disebabkan pesawat dengan nomor penerbangan SV5077 Saudi Arabia Airlines yang mengangkut calon jamaah dari Madiun, Jember, Surabaya, Malang dan Sidoarjo, terlambat berangkat dari Madinah.
Menurut BANGUN SAMUDRA Petugas PPIH Departemen Agama Jawa Timur pada Suara Surabaya, Senin (26/11), traffic flight di Madinah sangat padat sehingga kedatangan pesawat ke tanah air juga terlambat.
Begitu pesawat tiba di Bandara Juanda dan dilakukan pengecekan, kata BANGUN, didapati standarisasi oksigen dan alat pacu jantung tidak berfungsi. Untuk itu, minta kiriman dari Jakarta namun tidak langsung bisa dikirim karena kendala traffic flight juga.
Setelah peralatan tiba, pesawat juga belum bisa diberangkatkan. BANGUN menjelaskan legalitas kru penerbangan belum memenuhi standar minimal rest setelah melakukan penerbangan panjang lebih dari 10 jam. Mau tidak mau, calon jamaah Kloter 26 harus kembali ke Asrama Haji dan diterima petugas saat Isya.
Calon jamaah Kloter 26 akhirnya baru bisa diberangkatkan Senin (26/11) pukul 05.15 WIB. Sebagai kompensasi keterlambatan pesawat dari Madina, kata BANGUN, pihak Saudi Arabia Airlines mengganti biaya akomodasi penginapan calon jamaah haji.
Untuk mengantisipasi agar Kloter berikutnya tidak terlambat berangkat, PPIH sudah mengusulkan pihak airlines mengirim 1 pesawat kosong. “Kejadian ini menyebabkan kloter berikutnya mundur rata-rata 12 jam. Tapi Kloter 30 yang dijadwalkan berangkat hari ini pukul 22.35 WIB ternyata bisa berangkat pukul 16.30 WIB. Kloter 30 mengangkut calon jamaah haji asal Mojokerto, Probolinggo, Sampang dan Surabaya. Pesawat yang mengangkut Kloter 30 sudah siap di Juanda,”pungkasnya. (tin)
NOW ON AIR SSFM 100
