Kamis, 29 Mei 2025
Semboyan Uskup Baru

Ajakan dan Tantangan bagi Keuskupan Surabaya

Laporan oleh Noer Soetantini
Bagikan

“Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyai-Nya dalam segala kelimpahan” merupakan ajakan sekaligus tantangan yang harus ditangkap seluruh komponen Keuskupan Surabaya. Hal tersebut disampaikan Uskup Semarang Mgr Ign SUHARYA dalam Homili-nya di sela Pentahbisan Uskup Surabaya, Jumat (29/06).

Menurut SUHARYA semboyan yang dibawa Mgr VINCENTIUS SUTIKNO WISAKSONO Uskup Keuskupan Surabaya tersebut memberikan makna secara konseptual gereja. “Gereja macam apa yang ditampilkan di Keuskupan Surabaya. Fokus Pastoral seperti apa yang langkah demi langkah akan ditentukan untuk mencapai apa yang dikatakan dalam semboyan itu,”ujarnya di hadapan 15 ribu umat Katholik.

Ada tantangan untuk membicarakan dan menentukan kepemimpinan pastoran seperti apakah, sesuai semboyan itu. Dan tentu saja, kata SUHARYA, tata kerja seperti apa untuk menjabarkan kepemimpinan pastoral di Keuskupan Surabaya. Ajakan dan tantangan ini adalah pekerjaan rumah yang harus dilakukan bersama.

Mengenai model geraja apa yang akan dibangun, SUHARYA mengembalikan ingatan umat tentang gambaran gereja abad pertama. Sekurang-kurangnya saat itu ada 3 pusat gereja yakni Gereja Yerusalem.
“Gereja ini akhirnya mati karena gereja menjadi sangat tertutup, sama sekali tidak terbuka. Pusat kedua, Gereja Efesus yang dipimpin Rasul YOHANES. Akhirnya hilang karena terlalu banyak pertikaian, yang terjadi di pusat gereja itu. Pusat ketiga, ada Anteochia yang dipimpin BARNABAS. Gereja ini menjadi gereja yang terbuka dan pusat misi pertama. Bahkan dari situ warta Injil dibawa ke seluruh dunia,”paparnya.

Mgr SUHARYA menilai Uskup Keuskupan Surabaya akan menjadi ‘gembala’ yang ulung sambil meneladan Santo PETRUS. Bersemangat misi yang cemerlang sambil meneladan Santo Paulus. SUHARYA mengatakan SUTIKNO bersama seluruh umat berziarah menggapai hidup yang berkelimpahan. Dengan demikian gereja Keuskupan Surabaya menjadi gereja yang signikan secara internal dan relevan secara eksternal.

SUHARYA menambahkan semboyan yang dipilih SUTIKNO bertautan erat dengan ayat Injil Yohanes bab 3 ayat 16 : “Karena begitu besar Kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia mengaruniakan anaknya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya beroleh hidup yang kekal”.

Pentahbisan Uskup Keuskupan Surabaya selain dihadiri umat Katholik juga puluhan Uskup, ratusan Romo, Suster, perwakilan Paroki dan pejabat Muspida Jawa Timur dan daerah lain. Rangkaian prosesi pelantikan Uskup Surabaya dimulai dengan peribadatan Agung dan Misa Umat yang digelar di Gereja Katedral Surabaya, Kamis (28/06) kemarin.

Mgr VINCENTIUS SUTIKNO WISAKSONO ditahbiskan sebagai Uskup Surabaya yang baru menggantikan Mgr JOHANNES HADIWIKARTA Uskup Surabaya yang meninggal pada 2003. Sebelum pentahbisan, Keuskupan Surabaya mengalami kekosongan tahta sekitar 3 tahun lebih. Selama itu, Keuskupan Surabaya dipimpin sementara oleh Romo JULIUS HARYANTO sebagai Administratur Keuskupan. Berikut cuplikan suara pembacaan surat resmi dari Benedictus ke XVI Paus yang dikeluarkan tanggal 3 April 2007 dari Gereja Santo Petrus Roma. {clip*1}. (tin)

Teks foto :
1. Mgr VINCENTIUS SUTIKNO WISAKSONO menerima cincin dari Uskup Agung Jakarta
2. Bagian prosesi Pentahbisan Uskup baru untuk Keuskupan Surabaya
Foto : TITIN suarasurabaya.net

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Kamis, 29 Mei 2025
27o
Kurs