Senin, 9 Juni 2025
Investor Asing <i>Wait and See</i>

Pengusaha di PIER Perluas Kawasan

Laporan oleh Noer Soetantini
Bagikan

Meski ada kendala distribusi barang ekspor ke pelabuhan akibat lumpur Lapindo, namun investor di kawasan PIER (Pasuruan Industrial Estate Rungkut) terus memperluas kawasan lahannya. Ini menunjukkan pengusaha masih optimis bahwa pemerintah akan menemukan solusi penanganan lumpur Lapindo.

MAHFUD ARIF EFENDI Koordinator Kawasan Industri Indonesia Timur pada suarasurabaya.net, Selasa (20/06), mengatakan rata-rata pengusaha melakukan perluasan kawasan di PIER untuk pengembangan usaha jangka panjang. Mereka akan mengoperasikan kegiatannya pada 2-3 tahun mendatang.

Investor yang melakukan perluasan diantaranya PT Sriti, PT CMWI (Central Motor) dan IST (Industrial Smelting Technology). Tidak hanya pengusaha melakukan perluasan di PIER, saat ini ada investor pengolahan besi dari India yakni Asser menjajaki negoisasi harga. “Mereka masih membandingkan harga dengan kawasan industri lainnya, apakah di Jawa Timur atau di luar Jawa Timur,”ujarnya.

Sementara di SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut) secara kuantitas tidak ada perubahan. Ini disebabkan kawasan Rungkut dan Brebek okupansinya hampir 100%. Sampai kuartal I hanya ada satu investor yang akan membeli tanah dan belum deal.

MAHFUD menilai sebenarnya tidak ada kendala bagi investor asing masuk ke kawasan industri di Jawa Timur. Hanya saja karena penanganan lumpur Lapindo tidak bisa diprediksi mengakibatkan investor asing sampai saat ini masih wait and see.

Pengembangan kawasan industri milik BUMN di Jawa Timur, kata MAHFUD, masih lebih bagus dibandingkan kawasan industri lainnya. Bahkan sampai kuartal I tahun 2007 ini, PT SIER di atas target lebih dari 15%.

Sedangkan kawasan industri BUMN di Jawa Tengah “Wijaya Kusuma” masih lambat, di Jawa Barat ada penambahan dan perluasan dari investor, Jakarta Industrial Estate Pulo Gadung sama dengan SIER. “Yang pertumbuhannya cukup bagus adalah Kawasan Berikat Nusantara di Jakarta. Ini disebabkan disamping kawasannya relatif lebih besar juga memiliki fasilitas khusus dari pemerintah,”ujarnya.

MAHFUD menambahkan banyak pengusaha di SIER mengeluhkan keterlambatan distribusi barang dari Rungkut ke Perak, tapi sampai saat ini belum ada pengusaha yang pindah dari kawasan SIER.

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Senin, 9 Juni 2025
30o
Kurs