Juri Kontes Robot Indonesia (KRI) telah menetapkan delapan unggulan tim yang bakal disebarkan dalam 8 grup dengan masing-masing terdiri atas 5 tim. Penentuan unggulan ini bertujuan agar pertandingan berlangsung seimbang dan menarik.
Demikian diungkapkan ketua dewan juri KRI-KRCI Dr Ir ENDRA PITOWARNO, dalam jumpa pers menjelang pelaksanan KRI-KRCI, di Graha ITS, Kamis (07/06).
”Kedelapan unggulan itu ditentukan berdasarkan masukan dari para juri yang telah mengikuti visitasi untuk menentukan tim-tim yang akan maju dalam putaran final,” katanya.
Kedelapan unggulan itu terdiri atas Tim F4LCON dari ITS, G-Rush dan Q Numb-On dari PENS ITS, Al Ghalibi dari Politeknik Negeri Banjarmasin, Fledermaus dari Universitas Brawijaya, D’art dari Universitas Indonesia, Ace-Eye dari Universitas Negeri Malang, dan Halilintar dari Universitas Negeri Jogjakarta.
”Memang kedelapan unggulan itu baru akan ditentukan pada hasil uji coba atau running test pertama Jumat siang besok. Tapi biasanya tidak berubah dari masukan dewan juri yang melakukan visitasi,” katanya.
ENDRA menjelaskan, dilihat dari tahun ke tahun, peserta KRI maupun KRCI terus menunjukkan kemajuannya baik kualitas maupun kuanitas.
”Secara kualitas tahun ini tim-tim KRI telah mengalami peningkatan yang sangat luar biasa, mencapai 100 persen. Ini dibuktikan dari kemampuan tim yang kini tidak hanya mampu memahami teknik kontrol kesetabilan, tapi juga mampu mempraktekkan teknik kontrol strategi,” katanya.
Teks Foto :
– Arena KRI-KRCI di Graha ITS sedang dipersiapkan.
Foto : dok Humas ITS
NOW ON AIR SSFM 100
