Rabu, 31 Desember 2025

20 Tim Robot Surabaya Maju ke Final KRI-KRCI 2007

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan

Surabaya menjadi kota terbesar yang meloloskan robot-robotnya ke putaran final KRI-KRCI 2007. Dari 20 tim robot, sebelas diantaranya adalah tim robot ITS.

Sebelas tim robot Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil maju bersama 9 tim robot dari perguruan tinggi lainnya ke putaran final Kontes Robot Indonesia dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRI-KRCI) pada 9-10 Juni mendatang di Surabaya.

Ke-11 robot itu yang lolos itu terdiri atas 5 robot untuk KRI masing-masing F4LCON dan Tim Idjo Atl (ITS), G-Rush dan Q-Numb-On (PENS ITS), serta Boxer (PPNS ITS). Sedang 6 robot lainnya maju ke KRCI masing-masing Erioll-V dan IT-4U (ITS), AL Fath, Fatihah-e, Dzi-Gear, Mech Robo (PENS ITS).

Sedangkan 9 tim robot lainnya yang juga lolos, masing-masing dari Fakultas Teknik Ubaya meloloskan sebanyak tiga robot (Velocity_TEUS, Q-lan_TEUS, Saxori_TEUS untuk kategori KRCI), Fakultas Teknik Widya Mandala tiga robot (Telo BOT, Cerberus, Go KONG kategori KRCI), L46E (Ubhara KRI), M-Bots (Ubhara KRCI), dan Rolens (Unesa KRI).

Dr Ir ENDRA PITOWARNO Ketua Tim Juri KRI-KRCI, dalam rilis Humas ITS yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (19/04), persaingan pada putaran final tahun ini jauh lebih berat ketimbang pada KRI-KRCI tahun sebelumnya.

“Indikasinya dari 40 tim yang lolos pada KRI lebih dari separoh adalah tim yang memang benar-benar siap untuk maju, karena itu siapa yang akan keluar sebagai juara nanti sangat ditentukan dari kemampuan tim dalam melakukan berbagai simulasi hingga pelaksanaan final digelar,” katanya.

ENDRA juga mengungkapkan, ada banyak pendatang baru baik di KRI maupun di KRCI yang kualitasnya hampir menyamai tim-tim yang pernah juara atau selama ini diunggulkan.

“Terhadap persaingan ketat di KRI, saya sendiri menilai positif, sehingga juaranya nanti memang bisa lebih kaya dengan berbagai strategi yang dimilikinya ketika mewakili Indonesia di Vietnam nanti,” katanya.

Tentang pelaksanaan di putaran final nanti, ENDRA menjelaskan, panitia telah membuat berbagai aturan yang sengaja memisahkan tim-tim unggulan tidak dalam satu group, termasuk dua atau lebih tim dari satu perguruan tinggi yang sama. Alasannya, agar pelaksanaan itu tetap menarik hingga akhir acara.

“Saya pikir sistem sidet seperti itu wajar dilakukan dalam kompetisi apa pun, karena itu dalam pelaksanaannya nanti ke-40 tim akan dibagi dalam dua group dimana pada masing-masing group terdiri dari 20 tim yang punya persaingan sama antara group satu dengan lainnya,” katanya.

Ditahap awal putaran final, katanya menjelaskan, akan dilakukan sistem setengah kompetisi yang satu dengan lainnya bisa bertemu untuk menentukan keputaran berikutnya dengan memperhitungkan pada nilai yang berhasil dikumpulkan, setelah itu dilakukan dengan sistem gugur hingga ke babak final.

“Kami berharap putaran final kali ini jauh lebih menarik baik di KRI maupun KRCI, karena memang kekuatan masing-masing tim yang lolos benar-benar menunjukkan keseriusannya untuk bisa keluar sebagai juara,” katanya.

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 31 Desember 2025
27o
Kurs