Kamis, 1 Januari 2026

Robot STIKOM Andalkan Manual

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan

Tim robot Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya (STIKOM) Surabaya, akan mengandalkan perolehan nilai pada robot manual. Ini jika tim Robot Sonic yang berhasil dinyatakan lolos untuk divisitasi masuk dalam putaran final pada 9-10 Juni mendatang.

Alasan untuk mengandalkan kemampuan pada robot manual dikarenakan mereka hanya mempersiapkan satu robot otomatis yang akan diusahakan dapat mengumpulkan nilai maksimal di lapangan tengah, yang memang hanya bisa dilakukan oleh robot otomatis.

Demikian diungkapkan SAMSUL HUDA, salah satu anggota Tim Robot Sonic yang ditemui di kampusnya, Selasa (03/04) dalam persiapan latihan menjelang kedatangan tim juri KRI dari pusat untuk melakukan visitasi seperti dalam rilis yang dikirim Humas KRI-KRCI pada suarasurabaya.net.

“Target kami sekarang adalah bagaimana Robot Sonic ini bisa lolos ke putaran final, seperti prestasi yang pernah diraih tim robot STIKOM dua tahun lalu di Jakarta. Kini kami sedang mempersiapkan semua itu, karenanya kekuatan tiga tim robot sebelumnya dijadikan satu,” katanya.

Diungkapkannya, pada KRI-KRCI tahun ini, STIKOM sebelumnya mengirim tiga proposal dan robotnya ke panitia, tapi dari tiga itu yang lolos untuk divisitasi hanya satu. Kini kekuatan tiga tim itu, menyangkut anggota tim dan berbagai peralatan dijadikan satu untuk mempersiapkan visitasi.

“Kami ingin mengulang prestasi dua tahun lalu untuk bisa maju ke putaran final. Itu sebabnya tiga kekuatan sekarang kami satukan untuk memperbaiki kinerja robot yang ada,” kata mahasiswa semester VI Jurusan Sistem Komputer ini.

Dikatakannya, meski hanya mengandalkan pada robot manual, tapi robot otomatis juga diharapkan bisa bekerja maksimal untuk mengumpulkan angka melalui strategi yang kini terus dilakuakn dalam simulasi.

“Target kami meski hanya satu robot otomatis, tapi mereka akan mampu mengecoh lawan untuk mengumpulkan nilai di lapangan tengah, yang memang hanya diperuntukkan bagi robot otomatis. Dalam program dan simulasi yang kami lakukan saat ini, semuanya bisa berjalan dengan baik,” katanya.

Berkait dengan dana yang telah dikeluarkan untuk menyiapkan Robot Sonic, INDRA anggota tim lainnya mengungkapkan, ia telah menghabiskan dana sekitar Rp 2 juta untuk pembuatan Robot Sonic.

“Ke depan jika setelah divisitasi kami berhak maju ke putaran final, berbagai perbaikan dan tambahan dana akan terus diupayakan. Bukan hanya itu, saat tampil di final nanti kami juga akan mengerahkan semua potensi yang dimiliki Stikom,” katanya.

Lomba ini, kata INDRA sudah merupakan gengsi tersendiri bagi STIKOM, karena itu, timnya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa maju ke putaran final.

“Soal fasilitas lapangan kami memang tidak menyiapkan lapangan khusus untuk latihan, tapi berbagai program untuk menundukkan lapangan yang memang telah ditetapkan panitia terus kami lakukan. Mudah-mudahan saat di lapangan tidak menemui kendala,” katanya.

Selama ini prestasi tim robot STIKOM tertinggi pernah masuk ke putaran final dua tahun lalu di Universitas Indonesia. Saat itu gagal maju ke babak babak berikutnya setelah dinyatakan kalah saat penyisihan group.
Dr. JANGKUNG KARYANTORO Ketua STIKOM, mengharapkan mahasiswanya akan mampu mengukir prestasi di KRI tahun ini. “Kalau tim kami pernah masuk di putaran final dua tahun sebelumnya, maka harapannya kini juga seperti itu. Tahun depan kami berkeinginan tidak hanya satu robot yang bisa lolos untuk divisitasi. Sebagai agenda tahunan, sekarang kami terus menerus sedang mempersiapkan diri untuk bisa mengirim lebih banyak lagi robot di ajang KRI-KRCI,” ungkapnya.

Teks Foto:
– Mahasiswa Tim Robot Sonic dari STIKOM Surabaya sedang mempersiapkan robot manual.
Foto: Dok. Humas KRI-KRCI Surabaya

Bagikan
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 1 Januari 2026
26o
Kurs