
Kerugian yang diakibatkan letusan Gunung Kelud di Kabupaten Malang ditaksir mencapai Rp. 453,62 Miliar. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyebutkan, sedikitnya 3.782 rumah, dan puluhan bangunan pemerintahan, pendidikan, dan sarana umum di tiga Kecamatan Kabupaten Malang, rusak akibat letusan Gunung Kelud.
Selain itu, kerusakan juga terjadi di bangunan pemerintahan sebanyak 20 unit, bangunan sekolah 25 unit, prasarana kesehatan 21 unit, tempat ibadah 37 unit, dan kerusakan sarana air bersih 17.095 m3. Wilayah yang paling parah terkena dampak erupsi di Kabupaten Malang adalah Kecamatan Ngantang dan Kasembon.
Sementara untuk kerusakan lahan pertanian di tiga kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon mencapai 108.733 ha yang terdiri 7.404 ha sawah, dan 101.329 perkebunan. Hutan rakyat juga mengalami kerusakan seluas 2.150 ha, dan enam tempat wisata rusak dengan kerugian mencapai Rp22,9 miliar.
Sedangkan dibidang peternakan juga mengalami kerugian yang mencapai Rp10 miliar. Kerusakan budi daya ikan, menimbulkan kerugian Rp216 juta.
Hafi Lutfi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang mengatakan, data yang ada kemungkinan masih bisa berubah, karena ini hanya jumlah taksiran dari sharing bersama Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat.
“Jumlah kerugian tersebut hanya taksiran, belum merupakan jumlah pastinya. Dari jumlah tersebut kita bisa memperkirakan berapa jumlah dana untuk melakukan recovery di tiga Kecamatan Kabupaten Malang,” kata Hafi Lutfi kepada suarasurabaya.net, Sabtu (22/2/2014).
Dia menambahkan, saat ini pihaknya berupaya untuk mengembalikan warga ke rumahnya. Untuk warga yang rumahnya rusak parah, dipindahkan ke posko pengungsian terdekat agar mereka bisa melakukan aktivitas sehari-sehari seperti biasanya.
“Untuk sementara rumah warga yang atapnya rusak, ditutup dengan terpal terlebih dulu. Dan warga dipindahkan ke Posko pengungsian yang dekat dengan rumah mereka, agar bisa melakukan rutinas bertani, atau beternak,” pungkasnya. (wak/fik)