Investigasi Ledakan Gudang Amunisi TNI AL di Tanjung Priok diperkirakan selesai dalam waktu dua Minggu, demikian ditegaskan Laksamana Muda Iskandar Sitompul Kapuspen TNI, Rabu (5/3/2014).
Menurutnya, ledakan tidak ada hubungannya dengan Pemilu, termasuk sabotase. Tetapi berdasarkan informasi yang berkembang di lapangan, ledakan disebabkan karena korsleting listrik.
Iskandar mengatakan tim investigasi akan bekerja selama dua minggu untuk menyelidiki penyebab ledakan. Sementara itu Laksamana Pertama Untung Surapati Kadispen TNI AL mengatakan, ledakan gudang amunisi TNI AL di Pondok Dayung Tanhjung Priok, berbeda dengan ledakan gudang amunisi di Cilandak Jakarta Selatan pada Oktober 1984.
Bedanya, gudang di Pondok Dayung lokasinya tertutup, jauh dari rumah penduduk, dan tidak boleh ada kalangan sipil atau prajurit lain kecuali Pasukan Katak yang diperbolehkan masuk. Sehingga korban dari kalangan TNI sendiri.
Sedang di Cilandak dulu, korban kebanyakan dari kalangan sipil karena banyak roket dan senjata berat beterbangan dan mengenai rumah penduduk.
Untung menjelaskan untuk korban ledakan di Pondok Dayung total 87 orang , 15 orang sudah diperbolehkan pulang pulang, dan 72 di RSAL Mintohardjo dan Port Medical Center, satu diantaranya meninggal dunia atas nama Sertu Iman Syafei.(faz/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
