Aksi pengendara saling serobot di jalan, semakin memperparah kemacetan yang terjadi di Kota Surabaya. Pengendara seringkali tidak sabar, dan mencoba saling mendahului membuat lalulintas yang sudah padat bertambah krodit.
Hal ini disampaikan AKBP Raydian Kokrosono Kasatlantas Polrestabes Surabaya kepada suarasurabaya.net, Rabu (7/5/2014).
Dia mengatakan, kendaraan yang berlalu lalang di Surabaya jumlahnya mencapai 6,7 ribu, padahal kapasitas jalan yang ada hanya mampu menampung tiga ribu kendaraan. “Nah kalau jumlah kendaraan sudah over, ditambah lagi pengendara saling serobot, ini justru memperparah kemacetan yang ada,” kata AKBP Raydian.
Sejauh ini pihaknya selalu berupaya mengatasi kemacetan yang terjadi, dengan menurunkan 400 anggota Satlantas yang ada. “Kami sudah menurunkan anggota secara maksimal. Namun melihat banyaknya kendaraan yang ada, kami berupaya lalulintas tetap bergerak meskipun lambat,” kata dia.
Solusinya, kata dia, semua steakholder harus bergerak memikirkan kemacetan yang terjadi di Surabaya, termasuk masyarakatnya. “Harus segera dipikirkan masalah pelebaran jalan, pembuatan jembatan layang, atau lainnya untuk mengatasi hal ini. Termasuk masyarakatnya juga harus memikirkan,” ujar Kasatlantas.
Sekadar diketahui, jumlah kendaraan yang ada di Surabaya mencapai 4,4 juta unit dengan jumlah penduduk sekitar tiga juta jiwa. Kendaraan yang ada, terdiri dari 650 ribu kendaraan roda empat, 7.500 unit bus, 230 ribu unit kendaraan beban, dan 3,55 juta kendaraan roda dua.
Diberitakan sebelumnya, untuk kendaraan yang mobile setiap harinya di dalam kota, jumlahnya mencapai 6,7 ribu. Padahal kapasitas jalan yang ada hanya mampu menampung 3 ribu unit kendaraan. Sementara pertambahan jumlah kendaraan setiap bulannya, roda empat sebanyak empat ribu unit, dan roda dua mencapai 12 ribu unit. (wak/ipg)
Teks Foto:
– Ilustrasi. Saling serobot, tidak tertib dalam berlalu lintas akan menambah potensi kemacetan.
Foto: metro
NOW ON AIR SSFM 100
