Video wawancara Jusuf Kalla (JK) mantan Wakil Presiden yang menyebut Joko Widodo Gubernur DKI Jakarta belum pantas menjadi Presiden Indonesia memunculkan berbagai reaksi, termasuk tuduhan tidak konsistennya JK yang bersedia menjadi calon wakil Presiden pendamping Jokowi.
Tjahjo Kumolo Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK, menilai munculnya video itu menjadi hal wajar dalam dunia politik.
Selain itu, menurut Tjahjo, pernyataan JK itu disampaikan saat Jokowi baru saja memimpin DKI Jakarta. Namun, setelah satu tahun lebih, JK sudah bisa melihat kemajuan (progress) dari Jokowi.
Tjahjo Kumolo yang sekaligus Sekjen PDI Perjuangan ini pun mengaku belum melihat langsung video tersebut. Ia menganggap kampanye negatif yang menyerang Jokowi-JK sebagai bagian dari perjalanan politik.
“Tentunya setelah satu tahun lebih ada progress report yang positif, mulai membangun prasarana perumahan kumuh, membenahi jalan dan sebagainya, mungkin pemahaman dan pemikiran pak Jusuf Kalla mulai berbeda,” jelas Tjahjo di sela-sela rapat paripurna DPR di gedung parlemen Senayan, Senin (26/5/2014).
Sementara itu, di situs youtube beredar testimoni JK terkait pencapresan Jokowi. Dalam video berdurasi 3 menit 53 detik itu, JK bahkan mengatakan kalau negeri ini hancur jika Jokowi jadi Presiden. (faz/dwi)
NOW ON AIR SSFM 100
