PT Semen Tonasa sebagai bagian dari PT Semen Indonesia dipastikan mampu menjaga pasar Indonesia timur, seiring bakal dibukanya pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang dimulai pada tahun 2015 mendatang.
Saat ini PT Semen Tonasa sudah memegang sekurangnya 42% total seluruh penjualan semen di wilayah Indonesia Timur. Meskipun ada beberapa kompetitor yang ikut meramaikan pasar Semen Indonesia Timur, Tonasa masih unggul.
“Oleh karena itu, menjelang MEA 2015 nanti, kami berupaya untuk bisa tetap menjaga pasar Indonesia timur yang selama ini memang telah kami pegang 42 persen dari total seluruh distribusi semen di sana,” kata Andi Unggul Attas direktur utama PT Semen Tonasa.
Persaingan bisnis semen di wilayah Indonesia timur, saat ini lanjut Andi Unggul Attas, mulai terasa cukup ketat dengan hadirnya beberapa raksasa industri semen dari luar Indonesia yang bekerjasama dengan pabrikan lokal.
Setidaknya, kata Andi Unggul Attas, berdasarkan laporan di lapangan, ada pabrikan semen dari RTT, Thailand dan Vietnam yang mulai melirik pasar Indonesia timur dan merencanakan pembangunan sejumlah pabrik di Maros, Sulawesi Selatan.
“Chinfont Cement asal Vietnam bekerjasama dengan pabrikan lokal yaitu PT Sarana Agra Gemilang bahkan mulai memasarkan produk semen berlabel Merah Putih untuk dipasarkan di Indonesia timur,” lanjut Andi Unggul Attas.
Namun demikian, PT Semen Tonasa optimis masih mampu merebut pasar dan menjaga kekuatan pasar distribusi semen untuk wilayah Indonesia Timur seiring dengan bakal dibukanya pasar bebas MEA 2014 mendatang.
“Beberapa strategi memang sudah kami persiapkan untuk menjaga pasar Indonesia timur. Dan jangan lupa bahwa kompetisi dipasar semen itu juga diengaruhi satu diantaranya oleh trust. Masyarakat masih percaya kamilah yang terbaik,” pungkas Andi Unggul Attas, Senin (6/10/2014).(tok/dwi)