Dua balita 3,5 tahun asal Dusun Krajan, Desa Dawuhan Lor, Kecamatan Sukodono bernama Aldo (3,5) dan Ariel, Bobby Rianto (40) yang kecanduan rokok ditreatment dengan susu dan makanan ringan saja.
Bobby Rianto (40) ayah Aldo mengatakan, cara ini cukup ampuh terhadap Ariel, anak sepupu yang selama ini sudah seperti anak angkat saya sendiri.
Ketika Ariel terus meminta rokok, Bobby pun menyodorkan gelas berisi susu. Minuman pengganti itu, membuat bocah ini jadi tenang dan melupakan permintaannya akan rokok. Selanjutnya, dot berisi susu pun diminumnya hingga habis.
“Dengan susu, Ariel bisa lupa dengan rokok. Sehari, ia bisa menghabiskan 4 dot berisi penuh susu. Cara lainnya, saya beri makanan ringan, ia sudah tidak minta rokok lagi,” paparnya.
Sedangkan bagi Aldo, treatment itu ternyata kurang berhasil. Meski, Aldo juga gemar meminum susu sama seperti Ariel. Akan tetapi, susu tidak mengalihkan keinginannya untuk meminta rokok.
“Kalau Aldo sudah minta rokok, saya marahi. Setelah itu, ia tenang. Tapi, selanjutnya masih minta lagi. Itu terjadi sejak saya treatment ia pelan-pelan sejak setahun lalu,” jelasnya.
Karena cara yang dipilih kurang berhasil, akhirnya Bobby Rianto pun menemukan cara lain yang lebih manjur. Yakni, setiap kali Aldo meminta rokok, dengan berbekal spidol warna merah ia mewarnai bagian gabus atau filter rokoknya.
“Sebab, anak saya tidak pernah merokok yang jensi kretek dan selalu memilih yang ada filternya jenis mild karena tidak terlalu besar. Gabus atau filternya kemudian saya warnai dengan spidol merah lalu saya berikan,” ujarnya.
Begitu rokok itu dihisap oleh Aldo, maka bibirnya ikut berwarna merah.” Mungkin Aldo takut karena warnanya merah seperti darah. Sehingga, ia pun tidak meminta rokok jika bagian gabus atau filternya diberi warna dengan spidol merah,” tuturnya.
Kini, Bobby Rianto akan terus melanjutkan upaya treatment-nya bagi Aldo dan Ariel agar benar-benar berhenti dari kecanduannya merokok. Dengan yakin, ia menyatakan Aldo sudah mulai bisa dijauhkan dari kebiasaan merokok. Sedangkan untuk Ariel, masih terus diupayakan.
Sebagai bukti, disamping Bobby ada asbak yang penuh dengan puntung rokok dan sebungkus rokok jenis mild di sampingnya, Aldo pun tak bergeming untuk mengambil dan merokok seperti sebelumnya.” Kalau sebelumnya, puntung rokok yang belum habis, diambil lalu dipakainya merokok,” jelas Bobby.
Sedangkan, Ariel masih rentan tergoda untuk merokok kendati telah menjalani treatment darinya. Jika ada orang yang meminta bocah ini merokok, maka Ariel akan mengikuti merokok.” Meski begitu, saya yakin pelan-pelan ia akan berhenti merokok,” tukasnya.
Apalagi, saat ini kedua balita tersebut sudah berulang kai meminta sekolah di lembaga pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang tak jauh dari rumahnya. Bobby Rianto juga mengaku malu terhadap para tetangga dan sempat dimarahi orang tuanya ketika informasi anaknya kecanduan merokok mencuat di media.
“Pokoknya, kalau ketemu tetangga pasti ngomong soal anak saya. Kok bisa membiarkan mereka merokok. Itu yang disampaikan. Saya juga sempat dimarahi orang tua soal ini. Rasanya jadi malu juga. Yang pasti saya bertekad untuk menghilangkan kebiasaan mereka merokok karena kalau saat ini masih terlihat sehat belum tentu di kemudian hari,” ungkap dia.
Bahkan, Bobby Rianto sendiri mengalami perubahan dari kebiasannya merokok setelah menyadari kesalahannya, telah mengakibatkan anaknya jadi perokok. Sebelumnya, ia mengaku biasa menghabiskan dua bungkus rokok jenis mild setiap harinya. Setelah Aldo dan Ariel kerap dilarang merokok, ketika tahu Bobby merokok malah memintanya untuk berhenti.
“Mereka bilang, jangan habiskan rokoknya yah. Begitu yang selalu mereka katakan ketika tahu saya merokok. Akibat seringnya saya mendengar kalimat itu dari mulut anak saya, dampaknya kini kebiasaan merokok saya jadi berkurang drastis. Kalau sebelumnya setiap hari habis 5 bungkus rokok, kini sebungkus dalam sehari saja tidak habis. Ini mungkin berkahnya,” pungkas dia. (her/dwi)
Teks Foto :
– Bobby Rianto bersama Ariel dan Aldo.
Foto : Sentral FM.
NOW ON AIR SSFM 100
