Didik Sudarmaji (26) warga Desa Bareng Krajan, Kecamatan Krian, Sidoarjo adalah tulang punggung keluarga. Dia belum berkeluarga tapi harus menanggung hidup ibunya, Sulami (50) dan kakeknya, Madrais (75).
Badrun Sekretaris Desa Bareng Krajan mengatakan, Didik 4 tahun belakangan kerja di PT Langgeng Makmur unit 2 Bringin Bendo, Sidoarjo. Sehari-harinya, anak kedua dari dua bersaudara ini adalah sosok pendiam yang sehari-harinya hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup ibu dan kakeknya.
“Waktu kejadian, Didik baru pulang kerja,” katanya.
Sosok pekerja keras korban kecelakaan lalu lintas ini dibenarkan Santoso kawan kerjanya. “Dia orangnya nggak neko-neko. Sering juga curhat sama teman-teman, gajinya pas-pasan untuk menghidupi dia sendiri, ibunya, dan kakeknya,” kata dia.
Meninggalnya Didik, kata Badrun Sekretaris Desa Bareng Krajan, menambah kedukaan keluarga itu karena 5 bulan lalu ayahanda Didik juga meninggal dunia karena sakit. Setelah berpulangnya ayah Didik, Madrais yang sudah berusia kepala tujuh terpaksa jadi buruh tani untuk menambah penghasilan keluarga.
Setelah kecelakaan ini, kehidupan ibu dan kakek Didik praktis menjadi beban kakaknya. “Yang jelas, ini sebuah pukulan psikologis dan ekonomi buat keluarga Didik,” kata Badrun.(edy/ipg)
Teks Foto:
– Didik Sudarmaji (26) warga Desa Bareng Krajan, Kecamatan Krian, Sidoarjo yang jadi tulang punggung keluarga ini, tewas setelah terperosok jalan berlubang dan terlindas truk.
Foto: Hanif via @e100ss
NOW ON AIR SSFM 100
