Jumat, 18 Juli 2025

Belajar dari Museum Haramain Makkah

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Museum Haramain atau Museum Dua Tanah Suci di Kota Makkah. Foto: Agung Prabowo Suara Surabaya Media

Setelah menyelesaikan rukun dan kewajiban prosesi haji, sebagian dari jamaah haji Indonesia memanfaatkan sisa waktu di Makkah untuk melaksanakan shalat lima waktu di Masjidil Haram, umrah sunat dan mengunjungi berbagai tempat wisata atau tempat bersejarah yang ada di sekitar kota Makkah, salah satunya Museum Haramain atau Museum Dua Tanah Suci.

Museum Haramain terletak di perbukitan Ummul Joud, Makkah, museum yang dibangun oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz ini dikenal juga dengan nama The Exibithion of Two Holy Mosques Architecture, kata Agung Prabowo reporter Suara Surabaya Media yang kebetulan melakukan perjalanan ke sana, Sabtu (3/10/2015).

Di museum ini pengunjung bisa mempelajari seluk beluk dan sejarah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi Madinah. Salah satu koleksi terbaru museum ini adalah maket masa depan bangunan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Saat memasuki museum, pertama pengunjung menuju ke ruangan yang berisikan gambar dan model dua masjid dari masa ke masa. Berikutnya adalah ruang Masjidil Haram, yang berisikan barang-barang antik dan inskripsi yang berhubungan dengan Masjidil Haram. Kemudian ruang Kabah, berisi benda-benda yang berhubungan dengan Kabah seperti kain kiswah, pintu Kabah, kayu penyangga Kabah dan lain sebagainya.

Ruang lainnya adalah ruang manuskrip, yang berisi berbagai naskah dan manuskrip yang berkaitan dengan kedua masjid tersebut, termasuk di dalamnya adalah naskah mushaf Alquran yang ditulis pada jaman Khalifah Utsman bin Affan.

Kemudian ruang sumur zamzam yang berisi model sumur zamzam tempo dulu lengkap dengan tali dan embernya. Pada ruangan terakhir atau ruang Masjid Nabawi, berisi berbagai benda dan gambar yang berkaitan dengan perkembangan Masjid Nabawi Madinah.

Saat berkunjung ke museum ini, pengunjung diajak menjelajahi lompatan-lompatan perkembangan Arab. Masyarakat Arab yang selama berabad-abad hidup di gurun pasir yang gersang dan tandus, kini telah berubah menjadi masyarakat yang hidup serba gemerlap, berkat limpahan minyak dan kedatangan berjuta-juta jamaah haji dan umrah yang tak pernah berhenti sepanjang tahun.(iss/fik)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Jumat, 18 Juli 2025
24o
Kurs