
Beti Alisjahbana dan Profesor Harjono, anggota Panitia Seleksi calon komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tujuan kedatangan mereka, adalah meminta data rekam jejak sejumlah calon komisioner KPU dan Bawaslu periode 2017-2022, dari Komisi Anti Korupsi.
Dengan bantuan data dari KPK, Panitia Seleksi berharap, calon yang nantinya terpilih adalah orang yang berintegritas, mandiri dan tidak terlibat korupsi.
“Kami minta bantuan KPK untuk melakukan penelusuran rekam jejak para calon. Hari ini kami sudah mendapatkan data-datanya dari KPK,” kata Beti di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Selain KPK, Panitia Seleksi ini juga bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Sekadar diketahui, sampai tahap ketiga ini, panitia seleksi sudah mengantongi 38 nama calon komisioner KPU, dan 22 calon anggota Bawaslu.
Dari jumlah itu, pansel akan melakukan seleksi lanjutan dan memilih 14 nama calon komisioner KPU, dan 10 untuk Bawaslu.
Angka tersebut, dua kali lipat dari yang dibutuhkan, dimana komisioner KPU ada 7 orang, dan Bawaslu 5 orang.
Nama-nama yang lolos seleksi yang nantinya diajukan ke Presiden, lalu diuji kelayakan dan kepatutannya di DPR.
Rencananya, panitia seleksi akan mewawancarai para calon komisioner, pekan depan. (rid/iss/ipg)