Selasa, 30 April 2024

Pengamat Komunikasi Prihatin Maraknya Informasi Hoax di Indonesia

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Ilustrasi.

Prof. Henri Subiakto pengamat komunikasi dari Universitas Airlangga Surabaya mengaku prihatin dengan maraknya berita bohong atau hoax di media sosial.

Masyarakat sekarang ini, kata Henri, begitu mudahnya percaya dengan informasi yang berkembang tanpa ada klarifikasi terlebih dahulu dan langsung ikut menyebarkan. Seperti isu mengenai informasi penculikan anak yang ternyata hoax.

“Jika ini terus menerus terjadi, maka bisa merugikan masyarakat Indonesia sendiri. Karena, banyak orang cara berpikirnya mendapatkan asupan yang salah,” kata Henri, kepada suarasurabaya.net, di sela mengisi acara memerangi hoax dan memperingati Hari Pers Nasional 2017 di kantor PWI Jawa Timur, Sabtu (25/3/2017).

Staff Ahli Menteri Bidang Hukum Kementerian Komunikasi dan Informatika itu menjelaskan, hoax adalah informasi yang menipu atau informasi yang dipalsukan secara sengaja. Bentuknya bisa melalui berita, pesan singkat melalui sms, WhatsApp dan media sosial.

“Bisa juga lewat foto-foto yang sudah direkayasa. Bisa juga foto lama, kemudian diakui sebagai foto baru, atau bisa juga foto di luar negeri. Tapi, diakui sebagai foto lokasinya di Indonesia. Padahal tujuannya itu, hanya untuk membuat orang bingung,” ujar dia.

Untuk menghindari informasi yang berkembang di tengah masyarakat atau hoax. Masyarakat harus melakukan klarifikasi dan mengecek terlebih dahulu, sebelum informasi itu disebarluaskan.(bry/iss/fik)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
32o
Kurs