Senin, 23 Juni 2025

Karya Perancang Busana Finalis Miss World Tampil sebagai Penuntup Acara SFP

Laporan oleh Bruriy Susanto
Bagikan
Sesi red carpet Surabaya Fashion Parade (SFP) 2017 yang dihelat Minggu (7/5/2017) malam ditutup dengan penampilan desainer ternama di Indonesia. Foto: Bruriy suarasurabaya.net

Sesi red carpet Surabaya Fashion Parade (SFP) 2017 yang dihelat Minggu (7/5/2017) malam ditutup dengan penampilan desainer ternama di Indonesia.

Satu diantaranya Natalia Soetjipto perancang busana yang mendesain baju untuk finalis Miss World di tahun 2013. Dalam ajang Surabaya Fashion Parade 2017 ini, pemilik brand Natsoe itu mengambil tema Reveur dari bahasa Prancis yang artinya pemimpi.

Menurutnya, aplikasi rancangan gaunnya kali ini lebih banyak bermain pada detail cutting, tidak menambahkan aksesoris lainnya karena inspirasi datang dari karakter princess di Disney.

“Lewat gaun ini saya ingin menggambarkan bahwa tampil cantik dan anggun seperti princess bukanlah mimpi yang mustahil bagi perempuan. Karena sejatinya, setiap perempuan memiliki kecantikan tersendiri sejak lahir. Sehingga terlihat mewah, elegan, tapi tidak berlebihan,” kata Natalia Soetjipto, Minggu (7/5/2017) malam.

Model kain yang digunakan lebih mengarah ke premium, berbahan brokat, tulle, dan embroidery maka alumnus Melbourne School of Fashion itu memilih warna-warna pastel. Diantaranya lavender, peach, biru pastel, dan dusty pink. “Warna ini cocok untuk mewakili sisi anggun perempuan,” ujarnya.

Perancang desainer lainnya yakni Ferry Sunarto yang sekarang ini menjabat sebagai National Advisory Board, IFC (Indonesia Fashion Chamber), dan satu-satunya fashion desainer Indonesa yang pernah mendapat kesempatan untuk memperagakan koleksinya di dalam kerajaan Schloos Buckerburg, Germany.

Di ajang SFP kali ini, dia mengangkat tema “Magnetism Onassis” yang mengambil look chic dan elegant di era tahun 1960 hingga 1980. Warna yang ditampilkan lebih mengambil vintage klasik Amerika, mulai dari warna ice gray, champagne, yellow butter, dusty green hingga peach.

“Semua itu diterjemahkan ke dalam rancangan yang kekinian, dipadu dengan look kebaya Indonesia yang menjadi ciri khas Indonesia. Karena, kebaya merupakan warisan budaya, dan harus dilestarikan. Tapi, harus dikembangkan dengan cita rasa internasional dan berkelas,” kata Ferry Sunarto.

Dua perancang desainer yang juga ikut tampil dalam ajang Surabaya Fashion Parade (SFP) 2017, adalah Asti Admodjo, dan Elza Angkadjaja. Keduanya ikut andil tampil di session pertama, untuk Elza Angkadjaja.

Setelah itu baru dilanjutkan penampilan rancangan busana dari Asti Admodjo. Kemudian Natalia Soetjipto dan yang terakhir adalah Ferry Sunarto. (bry/dwi)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 23 Juni 2025
30o
Kurs