Kapolda Jatim: Kecelakaan di Jatim Tahun Ini Turun 16 Persen

Kejadian kecelakaan tahun 2019 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini disampaikan Irjen Pol Luki Hermawan Kapolda Jatim dalam Anev Kamtibmas Akhir Tahun 2019 di Mapolda Jatim, Senin (23/12/2019).

Luki mengungkapkan, kejadian kecelakaan di Jatim mengalami penurunan sebesar 16,61 persen. Dari data kepolisian, tahun 2018 tercatat ada 22.231 kejadian kecelakaan. Sedangkan tahun ini turun menjadi 18.538 kejadian kecelakaan.

Menurunnya angka kecelakaan itu, kata dia, juga berimbas pada menurunnya jumlah korban sebesar 22,97 persen. Tahun 2018, korban meninggal dunia akibat kecelakaan mencapai 4.662 jiwa. Sedangkan tahun ini ada 3.591 jiwa.

“Korban laka lantas maupun pelanggaran lalu lintas masih didominasi masyarakat berprofesi karyawan/swasta sebanyak 30.000 lebih. Yang paling dominan mengalami kecelakaan tahun ini adalah pengendara roda dua,” kata Luki.

Adapun kejadian menonjol tahun ini, kata dia, kecelakaan maut yang terjadi di Kecamatan Kesamben Blitar pada 7 Desember lalu. Bus pariwisata yang mengangkut rombongan guru, terperosok masuk ke sungai. Akibatnya 5 orang meninggal dunia dan 48 orang mengalami luka-luka.

Bahkan kemarin, Minggu (22/12/2019), kecelakaan maut juga kembali terjadi. Kecelakaan terjadi di Desa Sentul, Purwodadi, Pasuruan, melibatkan satu sepeda motor, tiga mobil, dan satu back hoe. Akibat kejadian itu, 7 orang dilaporkan meninggal dunia.

Menanggapi hal itu, Luki mengaku akan meningkatkan pemantauan atau kegiatan razia di beberapa titik. Terutama menindak kendaraan-kendaraan besar yang bermuatan lebih dan membahayakan.

Ini juga sebagai antisipasi menyambut liburan Natal dan Tahun Baru. Di mana, diprediksi keadaan jalanan nantinya akan ramai dan padat. Terutama akses menuju tempat-tempat wisata.

“Kejadian kemarin yang di Pasuruan, ini akan membuat kami untuk lebih waspada lagi. Kami perintahkan jajaran untuk melihat langsung. Apabila ada kendaraan-kendaraan yang membahayakan terutama truk yang membawa beban yang cukup berat, akan kami pantau khusus,” terangnya. (ang/tin/ipg)