Selasa, 30 April 2024

Masyarakat di Malang Raya Belum Siap Jalankan New Normal

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada Jumat (5/6/2020) malam. Foto: Denza suarasurabaya.net

Setelah tujuh hari pertama masa transisi pasca-Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Malang Raya, Pemprov Jatim menilai masyarakat di tiga kabupaten/kota Malang Raya belum siap new normal.

Karenanya, TNI/Polri dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) akan melanjutkan operasi pendisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan selama tujuh hari ke depan.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mengatakan, tingkat penularan (rate of transmission) di Malang Raya masih di bawah syarat yang ditetapkan WHO untuk penerapan tatanan normal baru.

“Panduan WHO, syarat menuju new normal itu rate of transmission-nya harus kurang dari satu. Di Malang Raya masih 1,23 per hari. Jadi belum bisa new normal,” katanya di Grahadi, Jumat (5/6/2020) malam.

Seharusnya, masa transisi pertama selama tujuh hari pasca-PSBB di Malang Raya selesai hari ini, Sabtu (6/6/2020). Tetapi karena tingkat penularan masih di atas syarat WHO, masa transisi diperpanjang.

Terhitung mulai Minggu (7/6/2020), Malang Raya kembali menjalankan masa transisi kedua pasca-PSBB sebelum kembali dievaluasi, apakah sudah layak untuk menerapkan tatanan normal baru.

Salah satu penyebab masih tingginya tingkat penularan di Malang, sebagaimana disampaikan Khofifah mengutip pernyataan sejumlah kepala daerah di Malang Raya, masyarakat belum disiplin.

“Dari laporan bapak-ibu bupati dan wali kota, masih banyak masyarakat yang tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan selama masa transisi ini,” kata Mantan Menteri Sosial itu.

Menurut Khofifah, para bupati dan wali kota mengakui bahwa memang tidak mudah mengubah kultur masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan. Khofifah pun mengandalkan kampung tangguh.

“Kampung tangguh sudah jadi role model, dan harus dijalankan bukan hanya pada masa transisi saja, tetapi juga saat penerapan new normal nanti,” kata Khofifah.

Sutiaji Walikota Kota Malang, dalam konferensi video dengan Gubernur mengaku siap menjalankan tahap kedua masa transisi pasca-PSBB demi terus menekan angka penularan Covid-19 di wilayahnya.

“Kami tidak buru-buru Masuk new normal, Kami takut nanti akan menambah jumlah pasien positif akibat banyaknya masyarakat yang tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan,” ujar Sutiaji.

Sanusi Bupati Malang, dalam kesempatan yang meminta agar Gubernur menyetujui agar Rumah Sakit Prima Husada yang berada di Kabupaten Malang bisa menjadi rumah sakit rujukan Covid-19.

“Kami siap menjalankan transisi kedua, tapi kami juga berharap Rumah Sakit Prima Husada jadi tempat rujukan agar pelayanan kesehatan di Kabupaten Malang bisa lebih maksimal,” jelasnya.

Dewanti Rumpoko Wali Kota Batu pun sepakat bila masa transisi pasca-PSBB di Malang Raya diperpanjang. Tujuannya, supaya angka positif Covid-19 Malang Raya bisa terus ditekan. (den/bas/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
33o
Kurs