Selasa, 30 April 2024

Bersama Tujuh Perguruan Tinggi, Ubaya Wujudkan Kampus Merdeka Belajar

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Benny Lianto Rektor Ubaya saat daring bersama 7 perguruan tinggi wujudkan kampus merdeka. Foto: Humas Ubaya

Universitas Surabaya (Ubaya) tanda tangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan tujuh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia. Acara ini merupakan bentuk kerjasama secara resmi antara Ubaya bersama perguruan tinggi dalam mewujudkan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka sesuai arahan dari Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud).

Pertemuan bertajuk “Menuju Insan Pembelajar Yang Merdeka, Kreatif, dan Berdaya Saing” diawali dengan penandatanganan MoU oleh Ir. Benny Lianto Rektor Ubaya dan Prof Mohammad Nasih Rektor UNAIRyang dilakukan secara daring, Jumat (20/11/2020).

Benny dalam sambutan pembukanya mengucapkan rasa syukur dan bahagia telah diberikan kesempatan dapat bertemu dengan rekan-rekan Perguruan Tinggi di Indonesia meskipun secara virtual. Pertemuan ini merupakan bentuk kerjasama antar Perguruan Tinggi dalam mewujudkan kebijakan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.

Ia mengungkapkan bahwa sebetulnya kerjasama Ubaya antar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sudah berlangsung sejak lama di masing-masing fakultas dalam berbagai bentuk. Namun, Ubaya menginisiasi kerjasama ini menjadi lebih resmi dengan adanya penandatanganan MoU dengan beberapa PTN di Indonesia.

“Setiap institusi harus memperluas kerjasamanya di berbagai bidang terutama dalam penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kami berharap kerjasama ini bisa berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dan hubungan antar dosen maupun mahasiswa dari masing-masing Perguruan Tinggi dapat terjalin dengan baik. Nantinya pihak Perguruan Tinggi baik dosen atau mahasiswa bisa berkunjung ke Ubaya dan sebaliknya,” terangnya, Sabtu (21/11/2020).

Benny Lianto menyampaikan bahwa penandatanganan MoU menjadi tanda persiapan Ubaya bersama mitra Perguruan Tinggi dalam merealisasikan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.

Berdasarkan kebijakan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal.

Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan agar lebih siap dan relevan sesuai dengan kebutuhan zaman. Melalui program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka maka hard skill dan soft skill mahasiswa akan terbentuk dengan kuat.

Senada dengan hal tersebut, M. Nasih selaku Rektor Unair menjelaskan bahwa program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka memerlukan mobilitas yang tinggi untuk membentuk kompetensi dan keterampilan mahasiswa. Menurutnya, ini adalah langkah yang sangat baik ketika program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka menjadi kebijakan yang harus diterapkan secara bersama.

“Rasanya tidak cukup bagi sebuah Perguruan Tinggi hanya mengandalkan SDM (Sumber Daya Manusia) dari Perguruan Tinggi sendiri. Tidak ada institusi yang 100 persen unggul pasti ada kelemahannya masing-masing. Oleh sebab itu, dengan adanya kerjasama antar Perguruan Tinggi maka dapat saling menutupi kelemahan masing-masing dengan keunggulan yang dimiliki,” jelasnya.

Prof. Mohammad Nasih menambahkan bahwa proses kerjasama ini dapat melibatkan berbagai pihak seperti alumni, peer teaching, dan berbagai macam proses dalam upaya menambah wawasan serta keterampilan mahasiswa. Selain itu untuk memperkuat kualitas lulusan maka dilakukan pertukaran mahasiswa sehingga mereka dapat menempuh pendidikannya di tempat mitra Perguruan Tinggi yang telah dipilih.

“Unair pun tidak akan melakukan pekerjaan secara optimal jika tidak ada kerjasama antar Perguruan Tinggi. Saya yakin kita secara bersama-sama bisa mencapai tujuan untuk menghantarkan dan menyiapkan generasi pendatang yang lebih unggul, maju, dan sesuai dengan tuntutan zaman,” ucapnya.

Pada kesempatan ini pertemuan dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor III, dan Wakil Rektor IV beserta jajaran pimpinan Ubaya. Selain Unair, PTN yang hadir dan bekerjasama dengan Ubaya dalam mewujudkan program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yaitu ITS, UB, Unsoed, UPI, UM, dan Unsyiah.(tok/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
29o
Kurs