Selasa, 30 April 2024

Penyintas Covid Asal Sampang Ingatkan Virus Corona Nyata di Sekitar Kita

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Nurullah (kanan) penyintas Covid-19 asal Sampang, saat mengikuti Live DiscuSS facebook e100 dipandu host Restu Indah, Senin (21/6/2021). Foto: Facebook/e100

Nurullah penyintas Covid-19 menekankan kepada masyarakat, bahwa Covid-19 nyata ada di sekitar kita. Hal itu disampaikannya dalam Live DiscuSS di facebook e100 pada Senin (21/6/2021) siang. Bahkan, ia menyampaikannya saat masih berada di RS Lapangan Indrapura, Surabaya usai dinyatakan negatif Covid-19 setelah 15 hari menjalani isolasi dan diizinkan pulang.

Pria berusia 41 tahun asal Sampang, Madura ini bercerita, awalnya ia akan mendatangi acara pernikahan saudara. Nurullah kemudian melewati Jembatan Suramadu pada Minggu (6/6/2021) dari Bangkalan menuju Surabaya. Hari itu, bertepatan dengan hari pertama penyekatan warga dari Madura ke Surabaya, yang mana setiap pelintas harus melalui tes swab antigen.

Saat menjalani tes antigen, ternyata hasil tes Nurullah menunjukkan positif Covid-19. Ia mengaku kaget. Meski ia juga menyadari, kondisi kesehatannya beberapa hari sebelum itu sudah menurun. Ia mengaku kurang enak badan dan batuk sebelum akhirnya dinyatakan positif terjangkit corona.

“Saya kaget, belum percaya. Kok positif. Jadi ketika sudah positif itu akhirnya baru terasa kalau badan greges, batuk, demam. Awalnya nggak dirasakan. Apalagi kepikiran itu mental langsung drop, ngaruh ke badan,” kata Nurullah dalam live facebook yang dipandu host Restu Indah itu.

Saat itu ia menduga, bahwa ia tertular dari salah satu tetangganya di Desa Nepa, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang. Karena di sana, ada tetangga Nurullah yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19. Saudara iparnya pun juga positif Covid-19.

Saat berada di RSL Indrapura, ia juga mendapati kabar bahwa tetangganya di Sampang, meninggal dunia akibat Covid-19.

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, kepada saudara saya disana sebelumnya memang kena Covid, tetangga saya, meninggal saat pertengahan saya menjalani isolasi. Almarhum masuk rumah sakit lalu meninggal,” tambahnya,

Ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak lupa memakai masker, karena sebelum dinyatakan positif, Nurullah mengakui bahwa ia dan orang-orang disekitarnya jarang yang memakai masker.

“Kita sehari-hari memang kurang memakai masker, maka sering-seringlah memakai masker. Kalau pulang, kalau kerja, biar tidak terjangkit virus corona,” kata Nurullah.(tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
30o
Kurs