Kamis, 29 Mei 2025

Hati-Hati Sering Pegang Gawai, Bisa Kena Sindrom Terowongan Karpal

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Ilustrasi.

Penggunaan gerakan repetitif pada tangan, seperti saat menggunakan gawai, dapat menyebabkan penyakit yang disebut sebagai Sindrom Terowongan Karpal (STK).

Hal ini dikatakan oleh, Dr. Hanik B. Hidayati, dr, SpS (K), Dosen Neurologi dan Rehabilitasi Medik Fakultas Kedokteran Unair.

“STK merupakan gangguan akibat jebakan saraf medianus di dalam terowongan karpal yang ada di tangan,” jelasnya.

STK ditandai dengan adanya kesemutan pada jari pertama sampai dengan ke tiga, serta separuh jari ke empat. Kadang STK disertai nyeri dan atau kelemahan tangan.

“Kelemahan tangan ini tampak ketika pasien kesulitan saat melakukan gerakan mencubit atau menggenggam tangan. Kadang pasien merasa lemah saat memegang atau menggenggam gelas,” jelasnya.

Lebih lanjut dokter Hanik menuturkan, orang-orang yang bekerja menggunakan tangan secara repetitif, misalnya, seorang guru sering menggunakan tangannya untuk mengetik, mempersiapkan bahan ajar, mengajar online, bermedia sosial, membuat laporan online, membuat prakarya, profesi lainnya yang juga rentan, yaitu  penjahit dan pembatik, juga berisiko terkena STK.

Untuk pengobatan STK, kata Hanik, ada beberapa macam, seperti pengobatan farmakologi, non farmakologi seperti pemberian terapi latihan, manajemen intervensi nyeri (MIN) dan pembedahan.

Untuk pengobatan mana yang dipilih, tergantung dari derajat STK yang terjadi.

“Pengobatan farmakologi dengan memberikan obat-obatan dipilih pada kasus STK ringan, pengobatan non farmakologi seperti pemberian terapi latihan, MIN pada pasien yang tidak membaik dengan pemberian terapi konservatif, serta pembedahan. Pada MIN, dilakukan pemberian injeksi obat-obatan, memperantarai pengobatan konservatif dan pembedahan,” paparnya.

Terapi latihan direkomendasikan diberikan kepada STK dengan derajat ringan dan sedang atau pasien yang sedang menunggu operasi STK.

STK dapat dikategorikan menjadi STK ringan, sedang, dan berat, dimana hasil pemeriksaan itu juga menentukan jenis tindakan terapi apa yang direncanakan untuk penderita STK.

“Pada STK derajat berat, bisa jadi membutuhkan terapi pembedahan. Ini yang ingin kita cegah, diusahakan diagnosa STK dilakukan sedini mungkin, sehingga pengobatan yang dikerjakan minimal dengan hasil maksimal,” urainya.

Adapun beberapa cara pencegahan STK contohnya adalah dengan menjaga pergelangan tangan tetap lurus saat bekerja, tidak terlalu sering menekuk, memutar dan meluruskan pergelangan tangan. (man/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Kamis, 29 Mei 2025
28o
Kurs