
Seorang mahasiswa berusia 20 tahun yang merupakan putra wakil sheriff Leon County, Amerika Serikat (AS) menembak mati dua orang dan melukai empat lainnya di kampus Florida State University (FSU), Tallahassee, Florida, Kamis (17/4/2025) waktu setempat.
Pelaku yang diidentifikasi sebagai Phoenix Ikner mahasiswa FSU itu kemudian ditembak oleh polisi setelah menolak menyerahkan diri, dan kini dirawat di rumah sakit. Dua korban tewas dalam kejadian itu dipastikan bukan mahasiswa FSU, sementara identitas dan kondisi empat korban luka lainnya belum dirinci.
Masih belum diketahui motif penembakan tersebut. Menurut kepolisian setempat, pelaku memiliki akses ke pistol milik ibunya, yang sebelumnya merupakan senjata dinas dan telah dibeli secara pribadi.
“Sayangnya, putranya memiliki akses ke salah satu senjatanya yang ditemukan di lokasi kejadian,” ujar Walter McNeil Sheriff Leon County dalam konferensi pers yang dikutip Reuters, Jumat (18/4/2025).
Penembakan terjadi sekitar pukul 11.50 siang waktu setempat, di sekitar gedung student union. Mahasiswa dan staf kampus sempat diminta berlindung saat polisi merespons insiden tersebut. Kampus FSU sendiri memiliki lebih dari 42.000 mahasiswa.
Salah satu mahasiswa, Max Jenkins, menyaksikan pelaku keluar dari gedung dan menembakkan empat hingga lima peluru. “Dia melihat petugas pemeliharaan yang melambaikan tangan ke orang-orang, lalu berbalik dan menembak ke arah itu,” ujarnya.
Saksi lain, Chris Pento, yang sedang mengikuti tur kampus bersama anak-anaknya, mengatakan bahwa suasana menjadi panik saat tembakan terdengar. “Orang-orang mulai berlarian. Putri saya sampai terinjak,” kata Pento.
Pelaku sempat dihadang polisi, namun karena tidak mematuhi perintah untuk menyerah, ia ditembak di tempat. Total lima orang termasuk pelaku kemudian dilarikan ke rumah sakit dengan luka tembak.
Pihak berwenang juga menemukan senapan di lokasi kejadian, namun belum dipastikan apakah senjata itu digunakan. “Masih dalam penyelidikan,” ujar polisi.
Penembakan ini menjadi yang kedua di kampus FSU dalam 11 tahun terakhir. Pada 2014, seorang alumnus melepaskan tembakan di perpustakaan utama kampus, melukai dua mahasiswa dan satu pegawai.
Sejumlah penembakan massal di kampus AS terus terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Di antaranya adalah penembakan di Michigan State University pada 2023 yang menewaskan tiga mahasiswa dan melukai lima lainnya, serta insiden di University of Nevada, Las Vegas yang menewaskan tiga dosen.
White House belum memberikan tanggapan resmi atas insiden ini, namun pihak berwenang menegaskan penyelidikan akan terus berlanjut. (bil/ipg)