
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya berharap pihak sekolah turut bertanggungjawab atas kejadian meninggalnya siswa akibat tersengat listrik di sekolah setempat.
“Pasti tanggungjawab sekolah ya,” ucapnya singkat, pada Jumat (9/5/2025) malam.
Eri juga mempertanyakan, bagaimana bisa ada siswa yang berada di rooftop sekolah, padahal saat itu posisinya di luar jam pelajaran.
“Kok bisa anak pada waktu tidak jam masuk sekolah, bisa ada di rooftop. Itu yang lagi kita koordinasikan ya,” ucapnya.
Dia mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga telah melakukan pemeriksaan kepada pihak sekolah terkait, dengan orang tua siswa.
“Kemarin sudah ditemukan oleh Dinas Pendidikan, karena di luar jam sekolah. Dan ini menjadi kelalaian dari penjaganya,” ucapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, siswa berinisial SSH (15 tahun) kelas IX dari salah satu SMP swasta di Surabaya meninggal setelah tersengat kabel listrik AC di rooftop sekolahnya, pada 28 Maret yang lalu.
Kejadian itu bermula ketika SSH dengan beberapa temannya, hendak mengerjakan tugas kelompok ujian praktik Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di sekolah, yang saat itu sedang libur.
Saat berada di rooftop sekolah, SSH hendak menaruh handphone yang posisinya dekat dengan AC, untuk merekam kegiatannya. Tapi, SSH diduga tidak sengaja menginjak kabel AC yang terkelupas dan tersengat listrik.
Korban kemudian dilarikan ke RS Adi Husada Undaan Wetan Surabaya oleh teman-temannya. Tapi, korban tidak tertolong dan meninggal dunia. (ris/bil/iss)