Sabtu, 10 Mei 2025

Karyawan Microsoft Dilarang Pakai DeepSeek

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Logo Microsoft di kantor perusahaan di Paris, Prancis. Foto: Antara

Brad Smith Wakil Ketua dan Presiden Microsoft dalam sidang dengan Senat Amerika Serikat menyampaikan bahwa karyawan Microsoft tidak diizinkan menggunakan aplikasi kecerdasan buatan asal China, DeepSeek, karena kekhawatiran terkait keamanan data dan propaganda.

“Di Microsoft, kami tidak mengizinkan karyawan kami menggunakan aplikasi DeepSeek,” kata Smith sebagaimana dikutip dalam siaran TechCrunch pada Kamis (8/5/2025).

Dilansir Antara, Smith juga mengatakan bahwa Microsoft tidak memasukkan DeepSeek ke toko aplikasinya karena kekhawatiran yang sama.

Meskipun sudah banyak organisasi dan negara yang memberlakukan pembatasan pada DeepSeek, ini adalah pertama kalinya Microsoft secara terbuka mengumumkan larangan semacam itu pada karyawannya.

Smith menyatakan bahwa penerapan pembatasan ini berpangkal dari risiko penyimpanan data di China dan kemungkinan jawaban DeepSeek dipengaruhi oleh “propaganda China.”

Dalam kebijakan privasinya, DeepSeek menyatakan bahwa mereka menyimpan data pengguna di server yang berada di China.

Kebijakan penanganan data tersebut tunduk pada hukum China, yang mewajibkan kerja sama dengan badan intelijen negara.

DeepSeek juga dinilai menyensor ketat topik-topik yang dianggap sensitif oleh pemerintah China.

Meskipun Smith mengkritik DeepSeek, Microsoft tetap menyediakan model R1 milik DeepSeek di layanan cloud Azure-nya tidak lama setelah model tersebut menjadi viral awal tahun ini.

Namun, ini sedikit berbeda dari penawaran aplikasi chatbot DeepSeek itu sendiri.

Karena DeepSeek bersifat open source, siapapun dapat mengunduh modelnya, menyimpannya di server sendiri, dan menyediakannya kepada klien tanpa mengirim data kembali ke China.

Meski demikian, hal ini tidak sepenuhnya menghilangkan risiko lain seperti penyebaran propaganda atau pembuatan kode yang tidak aman.

Dalam sidang senat Amerika Serikat, Smith juga mengatakan bahwa Microsoft berhasil “masuk ke dalam model AI DeepSeek” dan “mengubahnya” untuk menghilangkan “efek samping yang berbahaya.”

Namun, Microsoft tidak menjelaskan lebih lanjut soal perubahan tersebut.

Pada peluncuran awal DeepSeek di Azure, Microsoft menulis bahwa DeepSeek telah melalui proses “pengujian ketat dan evaluasi keamanan” sebelum disediakan di Azure.

Aplikasi DeepSeek adalah pesaing langsung dari aplikasi pencarian internet berbasis chat milik Microsoft, Copilot.

​​​​​​​Namun, Microsoft tidak melarang aplikasi pesaing di toko aplikasi Windows. Contohnya, Perplexity tersedia di Windows App Store.

Walaupun demikian, aplikasi buatan Google, rival utama Microsoft, seperti browser Chrome dan chatbot Gemini, tidak muncul dalam pencarian toko aplikasi Windows. (ant/bel/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Sabtu, 10 Mei 2025
26o
Kurs