Selasa, 13 Mei 2025

Banjir Parah di Pamekasan, Pemerintah Siapkan Solusi Peluasan Anak Sungai hingga Penertiban Tambang

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
KH Kholilurrahman Bupati Pamekasan saat turun langsung meninjau lokasi banjir di wilayah Kota Pamekasan pada Senin (12/5/2025) sore. Foto: Istimewa

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pamekasan dan sekitarnya sejak, Minggu (11/5/2025) malam, mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah.

Hingga Senin sore (12/5/2025), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan mencatat perluasan wilayah terdampak banjir, dengan ratusan rumah warga, fasilitas umum, hingga akses jalan nasional tergenang air.

KH Kholilurrahman Bupati Pamekasan bersama Sukriyanto Wakilnya, turun langsung meninjau lokasi banjir di wilayah Kota Pamekasan pada Senin sore. Dalam kesempatan itu, Bupati menegaskan pentingnya penelusuran akar penyebab banjir secara menyeluruh, baik dari hulu hingga hilir sungai.

“Kami punya keyakinan bahwa ini tidak semata-mata soal drainase di kota. Justru dugaan kami, ada tanah sempit yang dilalui air banjir di hulu sana yang jadi penyebab utama. Itu harus ditelusuri,” ujar Bupati dalam sebuah video yang diterima suarasurabaya.net, Senin sore.

Menurutnya, solusi efektif harus melibatkan perluasan anak sungai sebagai jalur pembuangan air saat curah hujan tinggi. Hal ini dinilai mampu membagi volume banjir agar tidak terkonsentrasi di pusat kota.

“Yang bisa membantu juga adalah anak-anak sungai ini supaya ada perluasan. Ketika terjadi banjir, perluasan ini bisa kita manfaatkan sebagai pembuangan, sehingga banjir yang besar itu bisa diarahkan ke tempat lain dan jadi lebih kecil,” tambahnya.

Sementara terkait program normalisasi sungai dari hulu ke hilir yang telah dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), ia berharap pemerintahnya juga dilibatkan dalam kajian teknis.

“Saya sudah sampaikan ke Wakil Gubernur dan Dinas PUPR, supaya kami diundang dalam kajian teknis. Saya dan Pak Wabup ingin terlibat langsung agar bisa memberi masukan,” ujarnya.

Bahkan, ia mengusulkan agar petugas di lapangan melakukan penelusuran sungai secara langsung menggunakan pelampung atau ban dalam, untuk memastikan kondisi aliran dari ujung ke ujung.

“Kalau tidak ditelusuri langsung, saya tidak yakin banjir ini bisa dihentikan. Kasihan warga. Setiap hujan besar mereka harus berjuang mengamankan barang-barang berharga, termasuk sepeda motor,” tuturnya.

Selain itu, Bupati juga menyoroti aktivitas penambangan galian C yang diduga turut memperparah banjir. Pemkab berencana menertibkan penambang ilegal dan mengevaluasi perizinan yang telah ada.

“Penambang galian C akan kita tertibkan. Yang tidak berizin akan ditutup, dan yang berizin akan kita cek volume penambangannya, apakah sesuai ketentuan atau tidak,” tegasnya.

Sementara Akhmad Dhofir Rosidi Plt Kalaksa BPBD Pamekasan menjelaskan, banjir terjadi akibat curah hujan tinggi di wilayah Pamekasan dan Sampang, yang menyebabkan meluapnya Sungai Kalowang dan Kali Semajid. Ditambah lagi, limpahan air dari wilayah Pantura juga turut memperparah kondisi.

“Air mulai masuk ke rumah-rumah warga sejak waktu subuh. Ini akibat curah hujan cukup tinggi yang terjadi di Pamekasan dan Sampang. Sehingga wilayah Kota Pamekasan menerima limpahan air dari Pantura,” ujar Akhmad Dhofir, Senin (12/5/2025).

BPBD mencatat ketinggian air di sejumlah titik bervariasi antara 15 hingga 50 sentimeter. Sejumlah akses jalan seperti Jalan Trunojoyo dan Jalan Raya Jalmak sempat ditutup sementara akibat genangan.

“Beberapa warga sudah kami evakuasi ke tempat yang lebih aman. Namun, ada pula yang memilih tetap tinggal di rumah masing-masing,” tambah Dhofir.

Hingga Senin sore, wilayah terdampak banjir meliputi enam kelurahan dan empat desa, dengan rincian sebagai berikut:

  • Kelurahan Patemon: 239 KK terdampak, genangan juga mencapai SMA Muhammadiyah, SDN Patemon 2, Kantor Kelurahan, dan dua tempat ibadah.
  • Kelurahan Jungcangcang: Lebih dari 340 KK terdampak, termasuk Kantor Pajak, SDN Jungcangcang 3 dan 5, SMPN 1 Pamekasan, Pondok Pesantren HK Shinhaji, dan dua tempat ibadah
  • Kelurahan Barurambat Kota: 57 KK terdampak di Jl. Jagalan, Jl. Trunojoyo Gang 1, dan Jl. Jingga
  • Kelurahan Barurambat Timur: Genangan di RT 03 RW 03, wilayah Genteng Timur dan Genteng Barat. Sebanyak 46 KK terdampak di sekitar Jl. Jokotole dan gang pemukiman padat
  • Kelurahan Parteker: 147 KK terdampak, termasuk fasilitas umum di Jl. KH Cokroatmojo dan area Kantor Kelurahan
  • Kelurahan Kanginan: 160 KK terdampak, lebih dari 430 jiwa
  • Desa Laden: Lebih dari 215 KK terdampak, ketinggian air hingga 50 cm di Jl. Raya Jalmak dan Kantor Lab. Pertanian Jatim
  • Desa Sumedangan (Dusun Parseh): 254 KK atau lebih dari 800 jiwa terdampak, khususnya di RT 3 dan RT 4 RW 3
  • Desa Lemper (Dusun Selatan): 63 KK terdampak, termasuk dua tempat ibadah, satu fasilitas pendidikan, dan empat area pemakaman umum. (bil/ipg)
Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Selasa, 13 Mei 2025
26o
Kurs