
Taruna Ikrar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan proses uji Vaksin Tuberkulosis (TB) di Indonesia akan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
Ditemui di Jakarta, Rabu (14/5/2025), Taruna menjelaskan salah satu keuntungannya adalah masyarakat Indonesia akan menjadi penerima pertama vaksin TB.
Hal ini, jelas dia, sangat diperlukan oleh masyarakat, sebab Indonesia menempati peringkat kedua negara dengan angka TBC tertinggi di dunia dengan estimasi mencapai 1.090.000 kasus dengan kematian mencapai 125.000 orang pada 2023.
Menurutnya, langkah vaksinasi itu menjadi salah satu upaya terbaik yang harus dilakukan untuk menekan prevalensi TB di Indonesia yang terdiri dari bermacam jenis.
“Oleh karena itu saya yakin ini banyak untungnya, sangat banyak manfaatnya,” ujarnya, seperti dilaporkan Antara.
Manfaat selanjutnya, lanjut Taruna, vaksinasi TB bisa membantu mencegah adanya kasus TB resisten obat, di mana pada saat ini kasus tersebut terjadi di banyak orang Indonesia.
Dia juga menjamin vaksin TB yang akan diuji aman, sebab vaksin tersebut telah melalui uji preklinis, toksisitas, dan uji keamanan yang dilakukan dengan standar dunia.
BPOM sudah mengeluarkan izin uji klinis dari vaksin TB yang akan diujicobakan di Indonesia, yang diberikan berdasarkan berbagai kajian saintifik.
“Kami sudah keluarkan, kami sudah sahkan itu (izin uji klinis). Sehingga, dengan landasan ilmiah, maka kita izinkan uji klinis sesuai dengan standar saintifik. Oleh karena itu tidak apa-apa (vaksin TB), yang jelas banyak keuntungannya,” tukas Taruna Ikrar.(ant/bel/ham/rid)