Minggu, 18 Mei 2025

3 Ton Beras Zakat akan Disalurkan BMI Setiap Bulan di Surabaya

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Kantor Pemberdayaan Baitulmaal Munzalan Indonesia (BMI) diresmikan di Surabaya. Foto: Baitulmaal Munzalan

Baitulmaal Munzalan Indonesia (BMI) akan menyalurkan tiga ton beras zakat per bulannya di Surabaya.

Penyaluran itu akan dilakukan, setelah BMI membuka Kantor Pemberdayaan di Surabaya dan telah diresmikan oleh Ustaz Abdul Somad didampingi Ustaz Luqmanul Hakim pendiri BMI, Habib Muhammad bin Anies Shahab dan Ustaz Sallim A. Fillah, pada Jumat (16/5/2025).

“Mudah-mudahan dengan diresmikan Kantor Pemberdayaan ini bisa memberi manfaat untuk masyarakat Surabaya dan sekitarnya dan masyarakat Jatim pada umumnya,” kata Ahmad Suluki Kepala Perwakilan BMI di wilayah Yogyakarta, Jateng dan Jatim, Sabtu (17/5/2025).

Ahmad Suluki mengatakan, BMI memiliki sejumlah program untuk kemaslahatan umat, seperti gerakan infaq beras, gerakan mengumpulkan donasi dari orang-orang baik Rp1.000 sehari atau Rp25.000 per bulan kemudian hasilnya dibelikan beras dan didistribusikan kepada Pondok Pesantren Yatim hinga santri penghafal Al-Qur’an dan Ibnu Sabil di Kota Surabaya.

“Insyaallah dengan bantuan tersebut anak-anak yatim di pondok dapat makan minimal dua kali sehari, setelah itu kemudian kita pastikan Sahabat Yatim dan santri penghafal Al-Qur’an yang ada di Pondok-Pondok di Kota Surabaya dan wilayah sekitarnya ini mendapatkan asupan gizi yang seimbang,” ucapnya.

Sejauh ini, lanjut dia, BMI juga telah menyalurkan puluhan ton beras ke puluhan Pondok Pesantren se-Jawa Timur untuk periode April 2025. Kegiatan berjalan setiap bulan di hampir seluruh wilayah Jawa Timur, sebelum kantor diresmikan.

Sementara itu, Nasrun Habibie Kepala KP Surabaya menambahkan, BMI memiliki program Mustahiq Productive Centre (MPC) sebuah program pemberian bantuan kepada para mustahiq atau orang-orang yang berhak menerima zakat.

Dalam hal ini, juga diikuti dengan ajakan belajar Al-Qur’an dan praktek salat, serta diberikan keahlian yang menunjang kehidupannya agar menjadi produktif, untuk mengubah statusnya yang sebelumnya Mustahiq menjadi Muzakki.

“Nanti para mustahiq ini, kita ajak untuk taat dulu sebelum diberikan hak nya atas zakat. Kita benarkan dulu dari awal dan dasar, mulai dari taharah, bagaiamana caranya bersuci, berwudhu dan bertayamum. Selanjutnya kita ajak salat. Kita cek gerakannya, cara baca Al-Fatihah-nya, bacaan doa-doa di setiap gerakan shalat, arti bacaan salatnya. Setelah itu, kita ajak ngaji,” jelasnya.

Ia merinci, hingga saat ini telah ada 26 Pondok Pesantren, Panti Asuhan hingga Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di Kota Pahlawan yang mendapatkan beras terbaik dari BMI.

“Ke depan mudah-mudahan dengan adanya BMI ini, jadi semakin banyak yang dapat kami sinergikan,” pungkasnya. (ris/saf/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Minggu, 18 Mei 2025
26o
Kurs