
Sebuah stan berbahan kontainer untuk jualan di depan minimarket daerah Petemon, Surabaya, dilaporkan hilang ke Radio Suara Surabaya. Pencurinya memanfaatkan jasa angkut barang berbasis aplikasi online untuk mencuri kontainer tersebut.
A, pemilik stan, mengatakan, stan yang dia gunakan untuk jualan itu hilang sekitar pukul 14.00 WIB pada Minggu (25/5/2025).
“Diangkut empat orang pakai ekspedisi pick up,” katanya saat mengudara di Radio Suara Surabaya, pada Senin (26/5/2025).
Stan tersebut berukuran 1,5 x 1,5 meter berwarna merah tanpa roda.
“Sebelumnya, saya tidak buka tiga hari,” jabarnya.
Ia mengetahui hal itu, setelah pukul 16.00 WIB lebih lewat depan minimarket tempat stan miliknya berdiri. Namun, ia merasa kaget karena stannya hilang.
Mengetahui hal tersebut, ia kemudian tanya pada pegawai minimarket dan dijelaskan soal hilangnya stan tersebut.
“Dikira tim saya, padahal saya juga tidak pesan pick up. Sudah difoto dan video sama orang minimarket, empat orang laki-laki semua, ada dua orang mengikat pick up, cowok baju putih dan biru, termasuk driver, satu lagi temannya driver. Dua lagi itu penjual degan (kelapa) dan warga,” jelasnya.
Saat tanya pada penjual kelapa, ia mengatakan bahwa penjual mengaku disuruh dan atas perintah dirinya.
“Penjual degan sudah saya tanya, dikira saya yang nyuruh, katanya sudah konfirmasi meskipun ada barang pecah belah di dalam stan. Tidak dikasih tahu mau dibawa ke mana,” jelasnya.
Mobil pick up yang mengangkut stan tersebut berwarna putih dengan logo sebuah jasa angkut barang berbasis aplikasi online.
“Pihak minimarket sudah mau lapor ke Polsek Sawahan, tapi mau ketemuan dahulu saja konfirmasi,” ucapnya.
Sementara itu, KW, pemilik stan kontainer yang bertempat di Petemon Kali dan Nginden Semolo, Surabaya, juga mengalami modus yang sama. Namun stan miliknya gagal diangkut.
KW mengatakan, kejadian di Nginden Semolo terjadi pada Jumat (23/5/2025) dan di Petemon Kali terjadi pada Selasa (27/5/2025).
Yang di Nginden Semolo, stan miliknya tersebut menjual minuman, tapi sudah hampir sekitar 1 bulan tidak beroperasi.
“Tidak berhasil diangkut karena tidak diizinkan sama pegawai minimarket. Jadi, pegawai minimarket itu menghubungi kami, tanya apa betul pindahan stan, saya bilang tidak ada rencana pindahan, akhirnya saya langsung ke lokasi,” jelasnya.
Setibanya di lokasi, ia kemudian bertemu dengan driver pick up dan pihak minimarket.
“Ternyata, pick up ini sudah empat kali mau mengangkut, tapi tidak diizinkan sama pegawai minimarket,” ucapnya.
KW pun mem-foto handphone drivernya. Di aplikasi jasa angkut barang online, pemesan (terduga pencuri) menyuruh untuk mengangkut stan KW, sekalian dan ada catatannya. Pemesan minta driver untuk membobol stan jika digembok.
“Sebenarnya supirnya sudah curiga,” imbuhnya.
Stan kontainer milik KW yang dicoba dicuri itu berukuran 2,5 x 2 meter.
“Saya minta driver untuk lapor ke aplikator, sebelumnya tidak pernah kejadian ini,” ucapnya.
Dalam kesempatan berbeda, KW juga melaporkan bahwa kejadian yang sama kembali terulang. Kali ini menyasar stan tetangganya yang berada di depan minimarket yang ada di Petemon Kali, pada Selasa (27/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Percobaan pencurian itu terjadi, saat stan masih tutup. Stan buka pada sore hingga malam hari.
“Itu stan takoyaki, di sebelah stan saya. Kebetulan saya buka stan di beberapa lokasi,” ucapnya.
Namun, karena karyawan KW sudah tahu ada modus pencurian yang memanfaatkan jasa angkut online, dia berkoordinasi dengan pihak minimarket sehingga pencurian tersebut gagal dilakukan.
“Pihak minimarket juga follow up, pemiliknya siapa, dihubungkan, dan tidak jadi diangkut,” pungkasnya.(ris/iss)