Rabu, 13 Agustus 2025

IHSG Akhir Pekan Ini Ditutup Melemah Seiring Tensi Geopolitik

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi. Warga memotret layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Foto: Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah seiring sentimen meningkatnya intensitas ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah, pada Jumat (20/6/2025).

Ratna Lim Analis Phintraco Sekuritas mengatakan, IHSG ditutup melemah 61,50 poin atau 0,88 persen ke posisi 6.907,14. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,88 poin atau 1,28 persen ke posisi 764,93.

“Kekhawatiran terhadap dampak ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya intensitas ketegangan geopolitik masih menjadi sentimen negatif,” katanya dilansir dari Antara.

Dari mancanegara, kecemasan bahwa Amerika Serikat (AS) akan ikut serta dalam perang antara Iran dan Israel telah menjadi faktor negatif selama pekan ini.

Tapi, kekhawatiran itu sedikit mereda setelah Donald Trump Presiden AS menyatakan akan menunggu selama dua pekan sebelum memutuskan untuk ikut serta atau tidak berperang melawan Iran.

Trump akan menggunakan waktu dua pekan itu, untuk keputusan penting lainnya, termasuk negosiasi tarif dan harapan bahwa Iran mau untuk kembali ke meja perundingan.

Dari kawasan Asia, Bank Sentral China (PBoC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya tetap pada level 3 persen untuk Loan Prime Rate 1 tahun dan 3,5 persen untuk Loan Prime Rate 5 tahun.

Keputusan ini senada dengan The Fed dan Bank of England (BoE) yang cenderung berhati-hati dalam menurunkan suku bunga di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

Dibuka melemah, IHSG masih di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat, yaitu dipimpin sektor transportasi dan logistik yang naik sebesar 1,48 persen, diikuti oleh sektor teknologi yang naik sebesar 0,20 persen.

Sedangkan sembilan sektor terkoreksi yaitu paling dalam sektor barang baku yang minus 0,98 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor energi yang turun masing-masing sebesar 0,88 persen dan 0,79 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu SSTM, PTMR, AGAR, APEX, dan FOLK. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni MBSS, JATI, OBAT, IOTF, dan FILM.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.197.173 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 35,49 miliar lembar saham senilai Rp22,69 triliun. Sebanyak 231 saham naik, 386 saham menurun, dan 190 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei melemah 80,84 poin atau 0,21 persen ke 38.407,50, indeks Hang Seng menguat 292,74 poin atau 1,26 persen ke 23.530,48, indeks Shanghai melemah 2,21 poin atau 0,07 persen ke 3.359,78, dan indeks Strait Times melemah 10,75 poin atau 0,28 persen ke 3.883,64.(ant/ris/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 13 Agustus 2025
31o
Kurs