
Green Force Run (GFR) 2025 sukses digelar pada Minggu (6/7/2025). Start dan finis di Tugu Pahlawan, Surabaya, ajang ini diikuti lebih dari 5.000 pelari dari berbagai daerah, dengan sekitar 49 persen di antaranya berasal dari luar Surabaya.
Event yang digagas oleh DBL Indonesia dengan dukungan penuh Pemerintah Kota Surabaya ini tak hanya menjadi agenda olahraga, tapi juga ajang sport tourism.
Mengusung tagline “Lebih dari Lari”, GFR menghadirkan pengalaman unik yang memadukan olahraga, budaya, dan promosi kota.
Awalnya digelar sebagai bagian dari peringatan ulang tahun Persebaya Surabaya, GFR kini berkembang menjadi rangkaian resmi perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS). Tahun ini, GFR mengangkat tema akulturasi budaya, mencerminkan Surabaya sebagai kota multikultural.
Tema itu diwujudkan dalam pemilihan rute yang melewati kawasan bersejarah seperti China Town, Kampung Arab, Kampung Madura, hingga jejak kolonial. Unsur budaya juga hadir dalam desain jersey, medali, serta pilihan kuliner lokal yang disajikan kepada peserta.
GFR 2025 mempertandingkan lima kategori: Kids Dash, Family Run, 5K, 10K, dan Half Marathon. Untuk pertama kalinya, kategori Half Marathon (21K) resmi terverifikasi oleh PB PASI, sesuai standar World Athletics.
Azrul Ananda Presiden Persebaya sekaligus CEO DBL Indonesia mengapresiasi antusiasme para peserta, khususnya yang datang dari luar kota.
“Awalnya GFR dibuat untuk memperingati ulang tahun Persebaya dan Surabaya, kini bisa makin besar. Semoga GFR ke depan terus bisa ‘menghijaukan’ Surabaya,” kata Azrul.
Tak hanya pelari lokal, GFR juga menarik peserta dari luar negeri, termasuk Kenya. Komunitas pelari dari luar kota seperti Pangkentrunk pun turut meramaikan, menjadikan GFR sebagai ajang “awaydays” sekaligus wisata olahraga. (saf/ham)