Selasa, 8 Juli 2025

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Anak Sekolah Digelar di Surabaya Akhir Juli

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan gratis program nasional di Surabaya, Senin (10/2/2025). Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) untuk anak sekolah dan pesantren di Surabaya, siap dimulai setelah diluncurkan akhir Juli 2025.

Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyebut, PKG yang menyasar anak usia 7-17 tahun ini tujuannya, mengidentifikasi faktor risiko, mendeteksi kondisi pra-penyakit, dan mendeteksi penyakit lebih awal pada anak usia sekolah.

“Dengan deteksi dini, kami berharap dapat diberikan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi, kecacatan, dan kematian,” ujar Nanik, Senin (7/7/2025).

Sasaran PKG Sekolah akan memfasilitasi seluruh pelajar dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, serta pesantren sederajat.

Bagi yang tidak mengakses pendidikan, juga dapat menjadi sasaran melalui pukesmas.

“Pelaksanaan PKG akan dilakukan setahun sekali di satuan pendidikan selama rentang waktu Juli hingga Desember (semester ganjil). Jika tidak memungkinkan, dapat dilanjutkan pada Januari hingga Juni (semester genap),” terang Nanik.

Ia menegaskan program ini terbuka untuk semua siswa, tanpa batasan kuota pendaftaran peserta setiap harinya.

“Untuk Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan bervariasi sesuai jenjang sekolah dan meliputi berbagai aspek penting,” imbuhnya.

Aspek penting itu, antara lain bagi anak SD usia 7-12 tahun pemeriksaan meliputi status gizi, merokok dan tingkat aktivitas fisik bagi kelas 4-6, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, telinga, mata, gigi, jiwa, hati (Hepatitis B), kesehatan reproduksi untuk kelas 4-6, dan riwayat imunisasi bagi anak kelas 1.

“Sementara untuk siswa SMP usia 13- 15 tahun pemeriksaan yang dilakukan adalah status gizi, merokok, tingkat aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, talasemia untuk kelas 7, anemia, telinga, mata, gigi, jiwa, hati (Hepatitis B dan C), kesehatan reproduksi, dan riwayat imunisasi HPV bagi siswi kelas 9,” jelasnya.

Kemudian, untuk siswa SMA usia 16-17 tahun akan dilakukan pemeriksaan terkait status gizi, merokok, tingkat aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, anemia remaja putri (kelas 10), telinga, mata, gigi, jiwa, hati (Hepatitis B dan C), dan kesehatan reproduksi.

Sementara proses pelaksanaan PKG di sekolah melibatkan koordinasi antara tenaga puskesmas dan pihak sekolah tujuh hari sebelum pemeriksaan.

Sekolah akan memberi informasi PKG dan tautan kuesioner yang perlu diisi oleh orang tua/wali atau peserta didik.

“Dua hari sebelum pemeriksaan, tenaga puskesmas akan memastikan kuesioner terisi dan mempersiapkan alat kesehatan. Pada hari pemeriksaan, guru UKS/pengasuh kesehatan dan guru PJOK/pengasuh kebugaran juga akan membantu dalam pengukuran tinggi dan berat badan serta pemeriksaan kebugaran,” terang Nanik.

Nanik berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan mendeteksi masalah kesehatan pada anak sekolah sedini mungkin.

“Tentunya pemeriksaan ini dilakukan untuk mendukung tumbuh kembang optimal generasi muda dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045,” tandasnya. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 8 Juli 2025
25o
Kurs