Selasa, 8 Juli 2025

Investigasi KNKT: KMP Tunu Sempat Dihantam Gelombang Tinggi Sebelum Tenggelam

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Soerjanto Tjahjono Ketua KNKT saat ditemui di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (4/7/2025). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan KMP Tunu Pratama Jaya sempat dihantam gelombang setinggi 2-3 meter sebelum tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025).

Soerjanto Tjahjono Ketua KNKT menjelaskan, berdasarkan hasil menggali keterangan dari awak kapal dan korban yang selamat dari tragedi itu, mereka mengakui bahwa kapal dihantam ombak besar.

“Ya, dari beberapa wawancara memang kita mendengarkan, mendapatkan ada faktor gelombang yang cukup besar,” ujar Soerjanto ditemui suarasurabaya.net di ASDP Ketapang Banyuwangi, Selasa (8/7/2025).

Namun KNKT belum bisa menyimpulkan apakah gelombang tinggi di Selat Bali tersebut menjadi faktor utama kecelakaan kapal yang menelan puluhan korban tenggelam.

“Kami juga belum bisa mengatakan, karena itu nanti kami harus melihat rancang bangunnya seperti apa, terus batasan atau limitasi-limitasi dari kapal itu seperti apa,” jelasnya.

Soerjanto menyatakan KNKT masih melakukan analisa apakah KMP Tunu Pratama Jaya memiliki rancang bangun yang tahan dengan hantaman gelombang tinggi.

Untuk itu KNKT masih menelusuri dokumen terkait rancang bangun KMP Tunu Pratama Jaya ke Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) di Jakarta.

Selain itu juga terungkap bahwa KMP Tunu Jaya Pratama terakhir dilakukan perawatan pada Oktober 2024. Temuan itu juga menjadi materi pendalaman KNKT.

“Nanti kita ke Jakarta untuk mendapatkan data-data kapal yang sudah dikumpulkan di BKI di Jakarta, (juga) mengenai histori ketika dia (KMP Tunu) dilakukan docking (perawatan) yang terakhir di bulan Oktober,” jelasnya.

Hingga hari keenam berjalannya operasi Tim SAR Gabungan, KNKT sudah mengumpulkan berbagai bukti investigasi sebanyak 70 persen mulai dari dokumen kapal, video peristiwa, hingga keterangan korban selamat.

Nantinya berbagai temuan tersebut bakal menjadi pembahasan KNKT di Jakarta untuk menentukan rekomendasi dan kesimpulan dalam peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.

“Kurang lebih kita sudah mengumpulkan sekitar 70 persen Hampir lengkap Yang nanti kalau sudah dapat dari BKI sudah hampir 100 persen,” ungkapnya.

Sementara itu hingga Selasa (8/7) pagi Tim SAR Gabungan kembali mengevakuasi dua jenazah.

Sehingga total korban yang sudah terverifikasi mencapai 38 orang dengan rincian 30 orang selamat dan 8 orang meninggal. Sementara dua jenazah temuan terbaru masih diidentifikasi Tim Disaster Victim Indetificaion (DVI) Polda Jatim di RSUD Blambangan Banyuwangi.(wld/lta/iss)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 8 Juli 2025
29o
Kurs