
Korea Selatan mendesak Donald Trump Presiden Amerika Serikat untuk menurunkan tarif impor pada mobil, baja, dan produk utama lainnya dari perusahaan Korea.
Desakan itu disampaikan dalam pertemuan tingkat tinggi antara Yeo Han-koo Menteri Perdagangan Korea Selatan dan Howard Lutnick Menteri Perdagangan AS di Washington, Senin (7/7/2025) waktu setempat.
Menurut pernyataan Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan, Yeo meminta agar AS memberikan “perlakuan yang menguntungkan” terhadap perusahaan-perusahaan Korea, sembari menegaskan komitmen Seoul dalam memperkuat kemitraan manufaktur dengan Washington.
“Korea Selatan adalah sekutu lama dan mitra terpercaya bagi AS dalam kerja sama manufaktur,” ujar Yeo dilansir dari Yonhap.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi bilateral dapat menjadi solusi efektif untuk mencapai perdagangan yang lebih seimbang antara kedua negara.
Pertemuan ini berlangsung di tengah tekanan tenggat waktu baru dari Trump, yang memperpanjang masa negosiasi selama tiga minggu hingga 1 Agustus.
Jeda ini menggantikan batas awal yang semula berakhir Selasa, dan memberi ruang bagi mitra dagang utama AS untuk menyusun kesepakatan guna menghindari tarif baru.
Yeo juga bertemu dengan Jamieson Greer Perwakilan Dagang AS pada akhir pekan lalu. Dalam pertemuan itu, ia mengusulkan pembentukan kerangka kerja sama industri yang saling menguntungkan.
Ia menyebut saat ini adalah momen yang tepat untuk mencari “zona pendaratan” dalam perundingan dagang dengan AS.
Seoul menargetkan kesepakatan perdagangan yang mencakup penyesuaian tarif, pengurangan hambatan non-tarif, serta peningkatan kerja sama industri dan regulasi. Pertemuan lanjutan antara Yeo dan Lutnick dijadwalkan berlangsung Rabu ini.
Korea Selatan telah berupaya memperoleh pengecualian penuh atau pengurangan tarif yang dikenakan pada produk ekspor unggulannya, khususnya mobil dan baja, sektor yang sangat terdampak oleh kebijakan tarif Trump. (saf/ipg)