
Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) kembali bertemu dengan Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel pada Selasa (8/7/2025) waktu setempat untuk membahas situasi di Gaza.
Pertemuan ini merupakan yang kedua dalam dua hari terakhir, di tengah sinyal bahwa kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas kian mendekati titik temu.
Dilansir dari Reuters, pertemuan berlangsung selama lebih dari satu jam di Ruang Oval tanpa kehadiran media. Keduanya juga sempat makan malam bersama di Gedung Putih sehari sebelumnya.
Ini adalah kunjungan ketiga Netanyahu ke AS sejak Trump memulai masa jabatan keduanya pada 20 Januari lalu.
Sebelum kembali ke Gedung Kongres pada Rabu (9/7/2025), Netanyahu sempat bertemu dengan JD Vance Wakil Presiden serta sejumlah pemimpin parlemen dari Partai Republik.
Ia menyatakan bahwa upaya mencapai gencatan senjata masih berlangsung, meskipun operasi militer Israel di Gaza belum selesai.
“Kita masih harus menyelesaikan pekerjaan di Gaza, membebaskan semua sandera, dan menghancurkan kemampuan militer serta pemerintahan Hamas,” ujar Netanyahu setelah pertemuan dengan Mike Johnson Ketua DPR AS.
Sementara itu, Steve Witkoff utusan khusus Trump untuk Timur Tengah mengatakan, hanya satu dari empat isu utama yang masih menghambat tercapainya kesepakatan gencatan senjata. Ia optimistis kesepakatan bisa dicapai dalam pekan ini.
“Kami berharap pada akhir minggu ini, akan tercapai kesepakatan untuk gencatan senjata sementara selama 60 hari. Sepuluh sandera yang masih hidup akan dibebaskan, serta sembilan jenazah akan dipulangkan,” kata Witkoff dalam rapat Kabinet Trump.
Axios melaporkan bahwa delegasi Qatar, yang memediasi pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Hamas, telah bertemu dengan pejabat tinggi Gedung Putih pada hari yang sama sebelum kedatangan Netanyahu. Namun, Gedung Putih belum memberikan tanggapan atas laporan tersebut.
Perlu diketahui, Trump dikenal sebagai pendukung kuat Netanyahu, bahkan sempat mengkritik jaksa penuntut Israel terkait kasus korupsi yang menjerat perdana menteri tersebut. Netanyahu membantah seluruh tuduhan itu.
Dalam pernyataannya di Kongres, Netanyahu memuji hubungan erat antara pemerintahannya dan Trump, menyebut koordinasi kedua negara sebagai yang paling solid sepanjang sejarah hubungan AS–Israel. (saf/ipg)