
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyerukan pentingnya komitmen kolektif untuk mewujudkan generasi anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan tangguh. Komitmen ini sejalan dengan upaya menuju visi besar Indonesia Emas 2045.
Mengangkat tema nasional “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045” dengan tagline “Anak Indonesia Bersaudara”, IDAI menegaskan bahwa kesehatan anak merupakan pondasi utama dalam membangun bangsa yang maju dan berdaya saing di masa depan.
Piprim Basarah Yanuarso Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI menyampaikan bahwa pembangunan kualitas sumber daya manusia harus dimulai sejak dini.
“Anak-anak hari ini adalah pemimpin masa depan. Mereka harus tumbuh sehat secara fisik dan mental, tangguh menghadapi tantangan, serta mampu berkompetisi di tingkat global,” ujar Piprim dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/7/2025).
Dalam momentum HAN 2025 ini, IDAI menyoroti tiga hal krusial yang harus menjadi perhatian bersama, pertama pemerataan akses layanan kesehatan anak, termasuk imunisasi lengkap, gizi optimal, serta pelayanan berkualitas untuk mencegah stunting dan penyakit lainnya.
Kedua, peningkatan edukasi kesehatan kepada masyarakat, di mana peran orangtua dan tenaga kesehatan sangat penting dalam membentuk pola hidup sehat anak sejak dini.
Kemudian yang ketiga, perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi, dengan menumbuhkan semangat inklusivitas serta lingkungan yang aman dan mendukung bagi setiap anak tanpa memandang latar belakangnya.
Sementara, Hikari Ambara Sjakti Sekretaris Umum IDAI menambahkan bahwa IDAI terus aktif memperkuat sistem kesehatan anak melalui edukasi, advokasi, serta pelatihan tenaga medis. Salah satu program unggulan IDAI adalah Paediatric Social Responsibility (PSR) yang sudah berjalan sejak 2022.
Program ini memberikan pelatihan kepada dokter umum dan tenaga medis di daerah terpencil agar mampu mendeteksi dini dan menangani kondisi kritis pada anak.
“Melalui PSR, kami memperkuat kompetensi para tenaga medis di garis depan. Ini sangat penting untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan yang sebenarnya dapat dicegah,” jelas Hikari.
Dengan lebih dari 5.600 anggota dokter spesialis anak, IDAI menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun masa depan anak-anak Indonesia. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar setiap anak dapat tumbuh dalam kondisi sehat dan setara.
“Tidak ada anak yang tertinggal. Dengan semangat kebersamaan dan solidaritas, kita bisa menciptakan generasi Anak Hebat yang menjadi pilar Indonesia Emas 2045,” tutup Piprim. (faz/ipg)