
Thailand menuding Kamboja sengaja menghindari dialog untuk menyelesaikan konflik perbatasan yang memanas.
Eskalasi kekerasan lintas batas baru-baru ini, yang menyebabkan korban jiwa dan meningkatnya jumlah pengungsi sipil, menjadi puncak pertempuran terburuk antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB pada Jumat (25/7/2025), Cherdchai Chaivaivid Duta Besar Thailand untuk PBB menegaskan bahwa Kamboja menolak upaya dialog.
“Kamboja sengaja mengelak dari dialog bermakna dan justru menginternasionalkan isu ini untuk kepentingan politiknya,” terang Cherdchai Chaivaivid dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri Thailand secara daring, Sabtu (26/7/2025).
Dilansir dari CNA, Cherdchai Chaivaivid mendesak Kamboja menghentikan tindakan agresi dan kembali ke meja perundingan dengan itikad baik.
Cherdchai menambahkan bahwa Thailand telah berupaya menjalin komunikasi dengan Kamboja selama dua bulan terakhir melalui berbagai saluran bilateral, termasuk Komisi Perbatasan Bersama.
Upaya ini dilakukan setelah bentrokan pada akhir Mei yang menewaskan seorang tentara Kamboja.
Sementara itu, Maris Sangiampongsa Menteri Luar Negeri Thailand menekankan bahwa gencatan senjata hanya mungkin terjadi jika Kamboja menunjukkan ketulusan.
“Kamboja harus menghentikan pelanggaran kedaulatan Thailand dan menyelesaikan masalah melalui dialog bilateral,” katanya kepada wartawan. (saf/faz)