
Anwar Ibrahim Perdana Menteri Malaysia yang menjabat sebagai ketua ASEAN, terus mendorong gencatan senjata dalam konflik antara Thailand dengan Kamboja.
Kamboja telah menyatakan dukungannya terhadap usulan Anwar, sementara Thailand menyatakan setuju secara prinsip.
“Baku tembak masih berlangsung,” kata Anwar, seperti dikutip kantor berita Bernama, Sabtu (26/7/2025).
Ia menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri Malaysia akan berkoordinasi dengan kedua negara, dan ia sendiri akan terus berkomunikasi untuk menghentikan pertempuran.
Sementara itu, konflik bersenjata di perbatasan Thailand dan Kamboja memasuki hari ketiga pada Sabtu hari ini, dengan munculnya titik api baru di Provinsi Trat, Thailand dan Provinsi Pursat, Kamboja.
Kedua negara saling menuding bertindak untuk membela diri dalam sengketa wilayah yang telah lama memanas. Masing-masing pihak mendesak agar pertempuran dihentikan dan negosiasi segera dimulai.
Bentrokan ini menjadi yang terparah dalam 13 tahun terakhir antara kedua negara tetangga di Asia Tenggara. Lebih dari 30 orang meninggal, dengan Thailand melaporkan tujuh tentara dan 13 warga sipil menjadi korban.
Sementara Kamboja mencatat lima tentara dan delapan warga sipil tewas, menurut Maly Socheata juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja.
Selain itu, lebih dari 130.000 warga dari kedua negara terpaksa mengungsi akibat pertempuran. (saf/faz)