Sabtu, 20 September 2025

Yandy Laurens: Narasi adalah Kekuatan untuk Mengubah, Bukan Sekadar Hiburan

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Yandy Laurens sutradara film sekaligus penulis skenario ketika berbicara dalam Ideafest di Surabaya, Sabtu (2/8/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

Yandy Laurens sutradara film dan penulis skenario, membagikan pandangannya tentang peran narasi, film, dan industri kreatif dalam Ideafest 2025 yang digelar di Surabaya, Sabtu (2/8/2025).

Menurut Yandy, narasi memiliki kekuatan luar biasa yang dapat mengubah seseorang, jauh melampaui fungsi hiburan semata.

“Narasi itu punya kekuatan yang luar biasa, mampu menggendong statement atau pesan. Ini bukan hanya sebagai media hiburan, tapi bisa mengantarkan perubahan,” ucap sutradara film “Sore: Istri dari Masa Depan” itu.

Yandy mengatakan, menjalankan ide merupakan perkara yang mudah. Namun, yang menjadi tantangan bagi seorang penutur yakni, harus mampu memahami karakter dalam penerapan ide.

Proses pembuatan film menurutnya perjalanan memahami karakter manusia. Ia menyebut, kegagalan terbesar dalam membuat film bukan soal kegagalan teknis, melainkan kegagalan dalam memahami manusia yang ada di dalamnya.

“Kalau hanya mengeksekusi hal-hal yang ada di kepala, itu hal yang mudah. Tapi kalau sebagai penutur, kita harus paham karakternya,” ucapnya.

Ia juga menyoroti bahwa kegagalan paling menyakitkan adalah saat sebuah film sudah jadi dan tidak bisa diubah lagi, namun ada karakter yang tidak berhasil dipahami sepenuhnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan tiga poin penting yang harus dipahami dan diterapkan oleh storyteller, yakni harus punya statement, skill, dan empati.

“Jadi harus dilihat, jangan-jangan kurang dalam, kurang mahir. Proses ini buat semakin matang, semakin menemukan dan semakin unik,” ucapnya.

Sebagai seorang penutur dan film maker, Yandy mengatakan, selain punya tanggung jawab dari sisi bisnis, baginya sukses adalah ketika ia bisa memikul beban sebuah cerita dengan baik.

Menurutnya, proses pendalaman merupakan hal yang penting daripada mengejar hal yang besar, seorang kreator harus terus mendalami karyanya. Hal ini akan mematangkan, menemukan keunikan, dan membuat karyanya menjadi lebih otentik.

Don’t go bigger, (but) go deeper,” tutupnya. (ris/saf/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Sabtu, 20 September 2025
29o
Kurs