Rabu, 6 Agustus 2025

Alissa Wahid Minta Pemerintah Tidak Over Reaktif Soal Bendera One Piece

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Alissa Wahid Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian saat menjawab pertanyaan awak media di Surabaya, pada Selasa (5/8/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

Alissa Wahid Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian meminta pemerintah tidak over reaktif terhadap fenomena pengibaran bendera One Piece. Dia mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi, bukan kerajaan.

“Kira-kira, kalau Gus Dur ditanya gitu, terus jawabannya apa? ‘Gitu aja kok repot’. Sing penting 10 sentimeter di bawah bendera Merah Putih. Paling gitu ya,” katanya saat berada di Surabaya, pada Selasa (5/8/2025).

Alissa menyebut, pengibaran bendera One Piece merupakan kreativitas anak muda dalam memberikan kritik yang tidak menimbulkan kerusakan.

Seharusnya, kata Alissa, pemerintah bersyukur karena anak-anak muda berwawasan dan kritis. Dia menegaskan bahwa suara rakyat itu penting dalam negara demokrasi.

Jika rakyat tidak bersuara, justru itu yang menurutnya bahaya, karena ada terhenti, baik karena dihentikan suaranya atau karena masyarakat menjadi apatis.

“Itu dua-duanya persoalan, Indonesia tidak mungkin maju kalau begitu situasinya. Justru lebih banyak pendapat yang beragam, itu lebih baik. Kita saling check and balance, itu saja,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia menyebut jika nanti ada ancaman atau tindakan kepada masyarakat, itu sangat berlebihan. Dan justru, berpotensi menimbulkan masalah-masalah baru.

“Melarang itu ya berlebihan, loh undang-undang dasarnya membolehkan orang bersuara kok,” ujarnya.

Lebih lanjut, Alissa mengatakan bahwa pemerintah perlu refleksi dari fenomena tersebut, agar ke depan bisa menanggapi fenomena semacam itu lebih baik lagi.

“Jadi pemerintah tidak berpikir menjadi penguasa. Kan kata Gus Dur begitu, Gus Dur kan mengatakan gini, hari-hari ini bangsa kita ini tidak bisa membedakan antara kepemimpinan dengan kekuasaan. Dikira kalau punya kekuasaan Itu berarti bisa memimpin, padahal belum tentu,” jabarnya.

Seperti diketahui, fenomena pengibaran bendera one piece mencuat, setelah muncul anggapan bahwa tindakan tersebut memecah belah bangsa. Bendera dengan logo Jolly Roger itu, sudah berkibar di sejumlah daerah di Indonesia. (ris/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 6 Agustus 2025
30o
Kurs