Kamis, 25 September 2025

Pemkot Surabaya Tekankan Pentingnya Ketahanan Keluarga dan Zero KDRT

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Pemkot Surabaya memeringati Hari Keluarga Nasional (Harganas), Rabu (6/8/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menekankam pentingnya ketahanan keluarga dan meniadakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, ketahanan keluarga penting untuk mencetak generasi penerus yang baik.

“Kalau keluarga itu sudah kuat, maka secara otomatis ketahanannya kota ini pasti akan kuat. Contoh, kalau tidak ingin ada geng motor, kalau tidak ingin ada tawuran, maka keluarga itu harus kuat,” bebernya saat peringatan Hari Keluarga Nasional di Convention Hall Arief Rahman Hakim, Rabu (6/8/2025).

Menurutnya, anak bermasalah, pasti memiliki latar belakang keluarga yang juga bermasalah.

“Kalau ada anak yang salah, berarti ketahanan keluarganya juga salah. Maka, kita kuatkan dari keluarga. Kalau sudah kuat keluarganya, tolong-menolong, gotong-royong, akhlaknya kuat, maka kota ini juga akan sejahtera. Itu pasti,” bebernya.

Salah satu ciri ketahanan keluarga, lanjut Eri, tidak adanya kasus KDRT.

Upaya Pemkot Surabaya untuk meniadakan KDRT dengan melakukan edukasi ke pasangan sebelum menikah, maupun yang sudah punya anak.

“Sebelum melakukan pernikahan, maka ada sekolah calon pengantin. Itu salah satu pencegahan KDRT, tidak terjadi perceraian. Bahkan, ada sekolah orang tua hebat itu yang dilakukan untuk ibu dan anak. Dan orang dan ayah itu juga mengajarkan
jangan gampang main tangan,” bebernya lagi.

Rencana ke depan, Pemkot Surabaya akan menugaskan Duta Genre ke balai RW untik ikut memasifkan sosialisasi.

“Jadi, Duta Genre ini akan kami kumpulkan dengan Paskibraka, dengan Cak dan Ning, dengan Karang Taruna. Untuk mereka ini membangun,” ucapnya.

Sementara, Ida Widayati Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya mengungkapkan, jumlah kasus KDRT sepanjang Januari-Juli 2025 mencapai 34 kasus.

“KDRT fisik 15, psikis 11, penelantaran ekonomi 7, seks 1,” jelasnya.(lta/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Kamis, 25 September 2025
27o
Kurs