Jumat, 8 Agustus 2025

Curhat ke Wali Kota Surabaya, Bocah SD Cerita Rindu Ayah Sopir Truk Jarang Pulang

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya dan Rini Indriyani istrinya tersenyum bahagia menyaksikan anak yang rindu ayahnya karena sibuk kerja akhirnya bisa berpelukan, Kamis (7/8/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Suasana haru menyelimuti Jalan Gunungsari I Trem, Surabaya, Kamis (7/8/2025) sore, saat Moh. Antonio Saputra, siswa kelas 5 SDN Sawunggaling 1 mencurahkan isi hatinya kepada Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya.

Di hadapan Wali Kota, Antonio mengungkapkan kerinduannya kepada Agung Wibowo, sang ayah yang jarang pulang karena bekerja sebagai sopir truk luar kota.

Momen haru pun terjadi ketika Antonio memeluk dan mengungkapkan perasaannya itu kepada sang ayah, di hadapan Eri Cahyadi dan Rini Indriyani istri Wali Kota.

“Istri saya (Rini) ke sekolah nemu anak, terus ditanya sama istri, ayahnya kenapa? (ternyata) Ayahnya kerja di luar kota. Enggak berani ngomong. (Istri tanya kenapa, apakah) ayah marah, (katanya) enggak, ayah sayang. (Ditanya lagi) terus kenapa kok enggak berani ngomong? (Ternyata) karena takut enggak direspons ayah saya,” ungkap Eri, menceritakan curhatan Antonio.

Dalam kunjungan itu, Eri kemudian memberikan bantuan pekerjaan melalui program padat karya kepada Agung. Harapannya, pekerjaan tersebut memungkinkan Agung untuk lebih sering berada di rumah dan dekat dengan anak-anaknya.

“Saya datang ke sini. Terus saya tanya, ayahnya memang kerja di luar kota terus karena dia sebagai sopir truk. Terus dia keluarganya sudah terpisah gitu,” ujar Eri.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya dan Rini Indriyani istrinya menangis haru usai mempertemukan anak yang rindu ayahnya, Kamis (7/8/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Antonio tinggal bersama ayahnya, tiga saudara kandung, serta bibinya (adik perempuan Agung) dan anak-anaknya. Sementara ibunya sudah tidak tinggal serumah sejak berpisah dengan Agung.

Melihat kondisi keluarga Antonio, Eri menekankan pentingnya rasa peduli dan kekeluargaan antarsesama warga Surabaya. Ia bahkan mengaku tidak bangga menjadi Wali Kota bila masih banyak warganya yang hidup dalam kesulitan.

“Ayo bangun Surabaya ini dengan rasa kekeluargaan. Kalau lihat seperti ini apa yang dibanggakan? Menjadi Wali Kota juga enggak bangga. Pemimpin juga enggak bangga, jadi warga juga enggak bangga,” ucapnya.

Eri berharap bantuan pekerjaan untuk Agung dan bantuan modal usaha untuk adik perempuannya bisa menjadi solusi jangka panjang agar mereka bisa mandiri dan menghidupi anak-anak. “Surabaya Belum Merdeka”

Menurutnya, kondisi yang dialami Antonio menunjukkan bahwa Kota Surabaya belum sepenuhnya merdeka dari kemiskinan dan ketimpangan sosial.

“Surabaya belum merdeka. Masih ada yang miskin, masih ada yang enggak bisa sekolah, masih ada yang kondisi kayak begitu, belum merdeka,” ungkap Eri.

Ia pun mengajak seluruh warga Surabaya untuk saling membantu, khususnya terhadap tetangga yang masih kesulitan. Ia mencontohkan dua guru SDN Sawunggaling 1 yang setiap hari mengantar jemput Antonio dan tiga saudaranya demi memastikan mereka tetap sekolah.

“Enggak semua (pakai) APBD. Tapi kenapa saya bisa memberikan bantuan? Karena orang Surabaya banyak yang luar biasa yang sudah siap untuk membantu. Ya ini yang saya akan menguatkan itu,” tandasnya. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Jumat, 8 Agustus 2025
32o
Kurs