Sabtu, 9 Agustus 2025

Emil Wagub Jatim Sebut SE Sound Horeg Sudah Diteken Gubernur hingga Kapolda, Tinggal Diumumkan

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim saat menyampaikan perkembangan SE Sound Horeg di Pacitan, Jumat (8/8/2025). Foto: Istimewa.

Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim menyebut Surat Edaran (SE) soal Sound Horeg sudah ditandatanganu Gubernur Jawa Timur, Pangdam V/Brawijaya, hingga Kapolda Jatim.

SE tersebut dalam waktu dekat bakal  segera diumumkan oleh pihak Polda Jatim selaku pihak yang berwenang mengeluarkan perizinan kegiatan tersebut.

“Sudah ditandatangani Ibu Gubernur, Pak Kapolda Jatim, Pak Pangdam V/Brawijaya,” ujar Emil di Pacitan, Jumat (8/8/2025).

Wagub Jatim itu mengungkap ada empat poin penting yang dimuat dalam SE Sound Horeg supaya kegiatan tersebut tidak lagi menjadi polemik di masyarakat.

“Saya akan pastikan dengan Bakesbangpol karena kami ingin leading sector-nya tetap kepolisian. Mereka (Polda Jatim) yang bertanggung jawab atas izin keramaian,” tuturnya.

Emil memastikan bahwa Pemprov Jatim tidak tutup mata terhadap polemik aktivitas sound horeg.

“Kami melihat yang paling berkompeten (menangani polemik sound horeg) adalah Polda, tetapi kami enggak diam saja, kami punya Satpol PP yang ikut membantu rekan-rekan kepolisian menjaga kondusivitas,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) bersama sejumlah pihak bakal segera menyiapkan tim khusus untuk merumuskan regulasi untuk mengatasi polemik kegiatan sound horeg di Jatim.

Penyiapan tim dan regulasi ini merupakan hasil dari rapat koordinasi yang digelar Khofifah dan Emil Elestianto Dardak Wagub Jatim Emil bersama Kombes Pol Jimmy Agustinus Anes Karo Ops Polda Jatim dan jajarannya, serta M. Hasan Ubaidillah Sekretaris MUI Jatim juga sejumlah Kepala OPD Jatim di Gedung Negara Grahadi.

Rakor tersebut membahas penyusunan aturan aturan mengenai penggunaan sound horeg di Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan pembentukan tim khusus untuk merumuskan kebijakan terbaik untuk semua pihak.

“Kami melihat tinjauan aspek agama, lingkungan, budaya, hukum bahkan kesehatan untuk mencari jalan tengah supaya bisa memberikan solusi terbaik bagi semua pihak,”kata Khofifah dalam keterangannya, Jumat (25/7/2025) lalu.(wld/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Sabtu, 9 Agustus 2025
27o
Kurs