
Prabowo Subianto Presiden RI, sore hari ini, Jumat (15/8/2025), menyampaikan Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya.
Hal itu disampaikan RI 1 pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2025-2026, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Di hadapan ratusan anggota dewan yang hadir, Prabowo menyebut arsitektur RAPBN 2026 dirancang sebagai implementasi Asta Cita, untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera.
Presiden mengatakan, dalam RAPBN 2026, Pendapatan Negara dipatok di angka Rp 3.147,7 triliun.
Dari jumlah itu, Prabowo menetapkan target penerimaan pajak sebanyak Rp2.357,7 triliun atau 74,92 persen dari total pendapatan negara yang ditetapkan.
Kemudian, penerimaan dari kepabeanan dan cukai dipatok Rp334,3 triliun, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebanyak Rp455 triliun.
Dalam RAPBN 2026, Belanja Negara dipatok di angka Rp3.786,5 triliun. Sehingga, defisit anggaran mencapai Rp638,8 triliun atau 2,48 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Prabowo menegaskan, APBN 2026 akan dimanfaatkan untuk berbagai program prioritas.
Antara lain, ketahanan pangan Rp164,4 triliun, ketahanan energi Rp402,4 triliun, dan program Makan Bergizi Gratis (MBG) Rp335 triliun.
Alokasi anggaran yang signifikan juga disiapkan untuk sektor pendidikan mencapai Rp757,8 triliun, dan sektor kesehatan Rp244 triliun.
“Arsitektur RAPBN 2026 dirancang sebagai implementasi visi dan misi bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera. Ketangguhan merupakan pondasi terciptanya kemandirian dan kesejahteraan rakyat, sekaligus penguat ketahanan nasional di bidang pangan, energi, ekonomi, dan pertahanan. Sumber daya alam harus dikelola untuk rakyat, bukan untuk segelintir kelompok,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prabowo menekankan pentingnya hilirisasi industri untuk memperluas lapangan kerja dan memaksimalkan nilai tambah.
Dia juga bilang, seluruh anak bangsa memiliki hak yang sama untuk maju, dengan pemerataan pembangunan, pendidikan, dan layanan kesehatan dari Sabang hingga Merauke.
Pada kesempatan itu, Prabowo Presiden memaparkan Asumsi Makro RAPBN 2026 kepada seluruh Rakyat Indonesia.
Pertumbuhan Ekonomi di angka 5,4 persen, Inflasi 2,5 persen, Suku Bunga Surat Berharga Negara 10 tahun 6,9 persen, Nilai Tukar Rupiah Rp16.500 per Dollar AS, dan Harga Rata-rata Minyak Mentah Indonesia 70 Dollar AS per Barel.
Untuk target pembangunan, Kepala Negara menyampaikan Pengangguran di angka 4,44-4,96 persen, Kemiskinan 6,5-7,5 persen, Kemiskinan Ekstrem 0-0,5 persen, dan Gini Rasio 0,377-0,380.(rid/iss)