Minggu, 24 Agustus 2025

Inilah Fakta Kematian Raya, Balita yang Tubuhnya Dipenuhi Cacing

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi. Jenazah anak. Grafis: Daffa Magang suarasurabaya.net

Peristiwa tragis yang menimpa seorang balita asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Balita bernama Raya (4 tahun) itu meninggal dunia pada 22 Juli 2025 di RSUD R. Syamsudin (Bunut) dalam kondisi mengenaskan, di mana tubuhnya dipenuhi cacing parasit yang bahkan mencapai otak.

Kasus kematian ini mengundang perhatian luas masyarakat karena keadaannya yang tidak biasa. Selama menjalani perawatan, cacing parasit dilaporkan keluar dari hidung korban, menambah kepiluan atas tragedi yang menimpa bocah malang tersebut.

Melansir Antara, berikut beberapa rangkaian fakta penting yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber:

Fakta-fakta kematian Raya

  1. Jumlah cacing sangat banyak
    Sedikitnya satu kilogram cacing hidup telah dikeluarkan dari tubuh Raya saat perawatan. Bahkan terdapat cacing sepanjang 15 cm yang keluar dari hidung dan anusnya.
  2. Penyebaran hingga organ vital
    Pemeriksaan medis menunjukkan infeksi askariasis sudah menyebar ke paru-paru dan otak. Dokter menyatakan kondisi ini jauh lebih parah dibandingkan infeksi cacing pada umumnya.
  3. Kondisi lingkungan dan pola asuh yang buruk
    Raya tinggal di rumah panggung dengan kolong yang menjadi tempat bermain, dikelilingi ayam dan kotoran. Kedua orang tuanya memiliki gangguan kesehatan mental dan fisik, sang ibu merupakan ODGJ, sementara sang ayah mengidap TBC. Hal ini membuat pola asuh anak sangat minim.
  4. Hambatan administratif
    Keluarga Raya tidak memiliki dokumen kependudukan seperti Kartu Keluarga atau BPJS, sehingga akses terhadap layanan kesehatan menjadi sangat terbatas.
  5. Peran relawan yang krusial
    Relawan Rumah Teduh aktif membantu, termasuk menjemput Raya dengan ambulans, mengurus tagihan rumah sakit yang mencapai sekitar Rp23 juta, dan memberikan akses perawatan meski terbatas.
  6. Capaian penanganan pemerintah desa dan dinas kesehatan
    Desa Cianaga telah memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan obat cacing rutin setiap enam bulan. Namun, penanganan lebih lanjut terhambat karena kurangnya persetujuan dari orang tua dan lemahnya pola asuh keluarga.

Respons pemerintah dan sanksi yang diberikan

  1. Kritikan dari DPR
    Ketua Komisi VIII DPR RI mengecam kelalaian pemerintah daerah dan lingkungan sekitar yang tidak sigap menangani kasus ini meskipun sudah menjadi perhatian posyandu.
  2. Sanksi dari Gubernur Jabar
    Gubernur Jawa Barat menyatakan keprihatinan mendalam sekaligus kecewa atas kondisi tragis ini. Ia menunda pencairan dana desa Cianaga dan mempertimbangkan pemberian sanksi kepada aparat desa karena dinilai gagal menjalankan fungsi pemerintahan, seperti PKK, posyandu, dan bidan desa.

Mengapa kasus ini penting?

  1. Refleksi ketimpangan sosial dan kesehatan lingkungan
    Kondisi sanitasi buruk dan akses layanan kesehatan yang terbatas menjadi faktor utama tragedi ini.
  2. Pentingnya deteksi dini infeksi parasit
    Pada kasus infeksi cacing, gejala biasanya dapat terdeteksi lebih awal. Namun, keterlambatan penanganan menyebabkan komplikasi serius hingga infeksi menyebar ke otak.
  3. Peran dokumen identitas dalam akses kesehatan
    Tanpa KK dan BPJS, keluarga Raya kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang layak.
  4. Perluasan perlindungan anak rentan
    Kasus ini menegaskan pentingnya perhatian ekstra bagi anak-anak dalam keluarga dengan orang tua berkebutuhan khusus dari pemerintah desa dan masyarakat.

Dengan demikian, kematian Raya menjadi pengingat akan lemahnya sistem perlindungan anak di sejumlah daerah. Tragedi ini bukan hanya soal korban parasit, tetapi juga mencerminkan kegagalan lingkungan, keluarga, dan pemerintah dalam melindungi anak-anak yang rentan.

Oleh karena itu, diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem posyandu, layanan kesehatan, administrasi kependudukan, serta program pemberdayaan keluarga. Langkah ini penting agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang. (ant/dis/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Minggu, 24 Agustus 2025
28o
Kurs