Sabtu, 13 September 2025

Kemenpar: Banjir Tak Pengaruhi Industri Pariwisata Bali

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Wisatawan mancanegara di Kuta, Bali. Foto: Getty

Kementerian Pariwisata menilai bahwa bencana banjir di sejumlah titik tidak terlalu berpengaruh terhadap pelaku industri pariwisata yang ada di Bali.

“Berdasarkan hasil koordinasi kami dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota, industri pariwisata seperti hotel, restoran relatif tidak terlalu banyak terdampak akibat musibah banjir ini. Masih kondisi aman dan terkendali,” kata Hariyanto Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar dilansir dari Antara, Jumat (12/9/2025).

Hariyanto menyatakan bahwa akses ke bandara agak macet pada saat banjir, sehingga penumpang terlambat dari dan menuju bandara. Meski demikian, secara umum tidak ada penundaan atau pembatalan penerbangan karena bandara juga aman untuk penerbangan.

Banjir yang melanda sejumlah daerah di Bali saat ini, dikatakannya, sedikit banyak akan berdampak pada kunjungan wisatawan. Namun sampai sejauh ini ia juga menilai bahwa banjir secara relatif terpantau tidak menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Bali.

Ia tidak menampik apabila ada potensi lain dari bencana hidrometeorologi tersebut yang mungkin merugikan sektor pariwisata, sehingga langkah mitigasi terhadap banjir dan upaya meningkatkan tata kelola lingkungan serta sistem drainase yang baik di tempat-tempat wisata di Bali sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko bencana serupa.

Kementerian Pariwisata pun tidak pernah putus dalam memantau dan melakukan koordinasi intens dengan para pihak.

“Bahkan Ibu Menteri Pariwisata sudah mengagendakan akan langsung berkunjung ke Bali pada hari Sabtu besok, untuk melihat langsung kondisi di lapangan melalui koordinasi dengan Bapak Gubernur Bali beserta Pemerintah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota serta stakeholder terkait lainnya,” kata Hariyanto.

Kunjungan itu dijadikan sebagai upaya nyata dan kolaborasi bersama dalam pemulihan pariwisata pascabanjir. Dalam kolaborasi tersebut, Kementerian Pariwisata akan mengambil peran dalam menginformasikan fakta situasi dan kondisi di lapangan dan memastikan langkah bersama terus dilakukan untuk memulihkan kepariwisataan Bali kembali aman dan nyaman dikunjungi wisatawan.

Hariyanto juga menyampaikan bahwa Kementerian Pariwisata mengapresiasi Pemerintah Daerah Bali beserta aparat yang terlibat karena bergerak cepat mengevakuasi masyarakat serta wisatawan yang terdampak banjir, serta menetapkan tanggap darurat bencana banjir di beberapa daerah di Bali.

BMKG melaporkan bencana hidrometeorologi basah itu terjadi setelah Bali diguyur hujan berintensitas deras yang diperparah oleh adanya gangguan gelombang ekuatorial Rossby lebih dari 24 jam sejak Selasa (9/9/2025) pagi.

Hingga Jumat (12/9/2025) pukul 06.00 WITA, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat jumlah korban yang ditemukan meninggal dunia mencapai 18 orang. Di luar 18 korban dari seluruh Bali itu, masih ada dua korban lainnya yang masuk daftar pencarian tim SAR gabungan.

Adapun bencana banjir tersebar paling banyak di ibu kota Provinsi Bali yaitu Denpasar dengan 81 titik, disusul 15 titik di Kabupaten Gianyar, 12 titik di Kabupaten Badung, 28 titik di Kabupaten Tabanan, 23 titik di Kabupaten Jembrana, dan empat titik di Kabupaten Karangasem. (ant/ata/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Sabtu, 13 September 2025
26o
Kurs